Abstrak
Penelitian ini meneliti tentang faktor yag mempengaruhi tarif pada kasus Asfiksianeonatorum di RSIA Budi Kemuliaan dengan menggunakan skema tarif INA-CBG dan pembayaran tunai. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmemperoleh karakteristik pasien asfiksia neonatorum,faktor yang berpengaruhtarif dan apakah ada perbedaan perlakuan medis berdasar perbedaan penjamin.Penelitian ini mendapatkan 232 pasien Asfiksia neonatorum selama periode Mei2013 sampai Januari 2014 dengan perincian 198 pasien CBG dan 34 pasiendengan pembayaran tunai..Usia asfiksia terbanyak usia nol sampai tujuh hari(64,2%). Dari semua pasien asfiksia dikelompokan dalam asfiksia murni sebanyak9,9% dan asfiksia dengan severitas sebanyak 90,1%. Penelitian mendapatkan85,3% pasien dengan jaminan publik (INA CBG 2013 dan INA CBG 2014), danhanya 14,6 % bayar sendiri/tunai. Lama rawat pasien rata rata dengan jaminanpublik 16,9 hari dan bayar sendiri sebanyak 7,2 hari. Outcome pasien yangmenggunakan jaminan social (CBG 3.1 dan CBG 4.0) tidak jauh berbeda denganpasien yang membayar tunai. hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan perlakuanpada kasusu asfiksia baik yang membayar tunai maupun jaminan publik. Faktoryang mempengaruhi tarif adalah lama rawat yang di pengaruhi oleh 2 faktorutama yaitu BBLR dan usia bayi (secara statistik bermakna). Kesimpulan :Kualitass outcome layanan Asfiksia neonatorum di RSIA Budi Kemuliaan tidakdibedakan berdasarkan jenis penjamin., faktor yang mempengaruhi tarif adalahlama rawat yang ditentukan oleh BBLR dan usia bayi.Kata kunci: Asfiksia neonatorum, tarif, INA CBG.