Abstrak
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012diketahui AKB di Indonesia adalah 32 kematian per 1000 kelahiran hidup. Angkaini masih jauh dari target Renstra Kementerian Kesehatan RI Tahun 2010-2014 yang menargetkan AKB tahun 2014 sebesar 24/1000 kelahiran hidup, dan targetMillenium Development Goals (MDGs) yang menargetkan AKB tahun 2015sebesar 23/1000 kelahiran hidup. AKB tersebut menunjukan peningkatan derajatkesehatan anak di Indonesia belum sesuai dengan yang diharapkan, dan dapatmengancam kelangsungan hidup anak di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui determinan kematian bayi di Indonesia dengan menganalisis lebihlanjut data SDKI Tahun 2012. Determinan kematian bayi pada peneilitian ini dapat dilihat dari faktor ibu (umur ibu saat melahirkan, pendidikan ibu, statuspekerjaan ibu, paritas, perdarahan saat melahirkan, merokok), faktor lingkungan(keadaan rumah, wilayah tempat tinggal, status ekonomi), faktor bayi (jeniskelamin, berat bayi lahir, mendapatkan ASI), faktor upaya kesehatan (pemberian imunisasi tetanus pada saat ibu hamil, mendapat pil/sirup zat besi pada saat ibu hamil, tempat persalinan, penolong persalinan, kepemilikan jaminan kesehatan).Unit analisis adalah bayi yang lahir dalam rentang waktu setahun sebelum surveiSDKI 2012. Desain penelitian adalah cross sectional dengan menggunakan analisis regresi logistik. Hasil penelitian diketahui dari 2965 bayi yang lahir dalam rentang waktu setahun sebelum survei, 1,9% meninggal dunia, dan 98,1% bayimasih hidup. Diketahui faktor status ibu bekerja, berat bayi lahir, danmendapatkan air susu ibu merupakan faktor yang signifikan terhadap kematianbayi, dengan faktor dominan adalah faktor mendapatkan air susu ibu (ASI).Penelitian ini menyarankan agar memasyarakatkan pentingnya ASI, pentingnyanutrisi ibu hamil, meningkatkan kualitas penatalaksanaan bayi berat lahir rendah(BBLR), serta meningkatkan akses, kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan memperhatikan aspek teknis dan manajerial. Kata Kunci : Determinan, Bayi, Kematian Bayi, AKB, Survei, SDKI
Based on Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) 2012 IMR inIndonesia known is 32 deaths per 1000 live births. This figure is still far from thetarget of the Ministry of Health Strategic Plan, 2010-2014 targeting 2014 IMR of24/1000 live births, and the millennium Development Goals (MDGs) that targets IMR 2015 at 23/1000 live births. The IMR showed an increase in the degree ofchild health in Indonesia is not as expected, and could threaten the survival ofchildren in Indonesia. This study was conducted to determine the determinants ofinfant mortality in Indonesia to further analyze the data IDHS 2012. Determinantsof infant mortality in this study can be seen from maternal factors (maternal age,maternal education, maternal employment status, parity, bleeding duringchildbirth, smoking), environmental factors (home state, region of residence,economic status), infant factors (gender, birth weight, breast fed), and factors ofhealth efforts (tetanus immunization of pregnant women at the time, gotpills/syrup iron, place of delivery, birth attendents, health insurance ownership).The unit of analysis is the baby born in the span of a year prior to the surveyIDHS 2012. Study design was cross-sectional by using logistic regres sionanalysis. The results of the 2965 research showed the babies born in the span of ayear before the survey, 1,9% died, and 98,1% of babies are still alive. Knownfactors working mother status, birth weight, and get breast milk is a significant toinfant mortality, the dominant factor is the factor of getting breast milk.This study suggests that promote the importance of breastfeeding, the importanceof maternal nutrition, improve the quality of management of low birth weight(LBW), as wel as improving access, quantity and quality of maternal and childhealth services by taking into account the technical and managerial aspects.Key words : Determinants, Baby, Infant mortality, IMR, Survey, IDHS