Abstrak
Sick Building Syndrome (SBS) merupakan masalah yang sering dialami oleh penghuni gedung namun penyebabnya tidak diketahui pasti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsentrasi CO2 udara dalam ruang dengan kejadian SBS di gedung Rektorat Universitas Indonesia. Digunakan disain studi cross-sectional, variabel independen adalah konsentrasi CO2 dan variabel kovariat adalah konsentrasi formaldehida, suhu, kelembaban, usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok dan riwayat alergi. Analisa statistik memberikan hasil proporsi kejadian SBS adalah 58%, dari 8 variabel yang berhubungan signifikan secara statistik adalah konsentrasi CO2 (3,02; 1,32-6,89), formaldehida (0,3; 0,14-0,76), suhu (11,2; 2,35-53,4), kelembaban (8,01; 2,96-21,68), usia (3,67; 1,45-9,01), jenis kelamin (2,87; 1,23-6,66), dan kebiasaan merokok (3,41; 1,23-9,41). Disimpulkan bahwa kelompok yang berisiko (konsentrasi CO2 > 449 ppm) 1,14 kali berpeluang untuk mengalami kejadian SBS dibandingkan pada kelompok yang tidak berisiko ((konsentrasi CO2 ≤ 449 ppm). Kata Kunci : Sick Building Syndrome, CO2, Kualitas udara dalam ruang