Abstrak
Angka kecelakaan tingkat perusahaan masih cukup tinggi dan kematian masih terjadi. Iklim keselamatan belum terjadi bagi semua lapisan personil yang ada. Keselamatan kerja masih merupakan tanggung jawab petugas keselamatan kerja, bukannya disadari bahwa keselamatan merupakan tanggung jawab masing- masing personil yang terlibat aktivitas proyek. Penelitian ini mencoba untuk mengetahui gaya kepemimpinan dan kepemimpinan keselamatan kerja di proyek konstruksi bangunan PT. LKP serta membuat gambaran kepemimpinan transformasional yang secara teori berhubungan positif dengan iklim keselamatan di lokasi kerja, hal ini menyiratkan bahwa gaya kepemimpinan dapat memainkan peran penting dalam mempromosikan iklim keselamatan. Penelitian ini menggunakan 69 butir pertanyaan tertutup, yang terdiri dari 24 butir pernyataan aspek gaya kepemimpinan yang terdiri dari 2 dimensi mengacu pada MLQ dan 45 butir pernyataan aspek kepemimpinan keselamatan kerja yang terdiri dari 8 dimensi mengacu pada NOSACQ-50. Hasil akhir penelitian menunjukkan bahwa semua tingkat jabatan (manajer- insinyur-pengawas) dan semua gaya kepemimpinan (transaksional- transformasional) paretonya menunjukkan paling banyak memiliki dimensi kepemimpinan keselamatan kerja variabel to be a role model dan paling sedikit memiliki dimensi kepemimpinan keselamatan kerja variabel safety policy consistency. Penelitian ini juga menunjukkan kontradiksi dengan konsep keselamatan kerja dimana kepatuhan, ketaatan dan disiplin adalah sesuatu yang tidak dapat ditawar. Pada dasarnya keselamatan kerja tidak memberi ruang fleksibilitas pada orang dalam organisasi untuk bertindak diluar kebijakan, prosedur, aturan yang telah ditetapkan. Hal ini menjadi salah satu dugaan / hipotesa mengapa di industri konstruksi pada umumnya dan di PT. LKP pada khususnya angka kecelakaan masih cukup tinggi. Kata kunci: Gaya Kepemimpinan; Kepemimpinan Keselamatan Kerja; Iklim Keselamatan Kerja; Proyek Konstruksi Bangunan