Abstrak
Tesis ini membahas Hubungan Tekanan panas dan Keluhan Kesehatan SubjektifPekerja di Casting Plant. Penggunaan suhu tinggi pada proses produksiberpengaruh terhadap peningkatan suhu lingkungan kerja. Tekanan panasmerupakan salah satu bahaya fisik yang dapat dirasakan oleh pekerjadilingkungan kerja panas. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional.Dari data yang telah diperoleh pada penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwapada area AHPC faktor umur berhubungan signifikan pada keluhan heat rash (P0,023). Namun faktor umur pada area ALPC tidak ada hubungan dengan heatrash, heat cramps, heat syncope, dehydration, heat exhaustion, dan heat stroke.Sedangkan faktor masa kerja, IMT, dan asupan air minum pada area AHPC danALPC tidak ada hubungan dengan heat rash, heat cramps, heat syncope,dehydration, heat exhaustion, dan heat stroke.Kata kunci : Tekanan panas, keluhan kesehatan
The use of high temperature in production process affect the improvement ofworking environment temperatures. Heat stress is one of physical hazards that canfelt by workers in the hot work environment. This study used cross sectionalapproach. The conclusion of this study that age factor in AHPC area significantlyassociated with heat rash symptoms. But in ALPC area age factor is not related tohealth complaints. Working period, dimensions of the body, and intake of water inAHPC and ALPC area no relationship with subjective health complaints.Keywords: heat stress, health complaints, age, working period, dimension of thebody, intake of water