Abstrak
Sindrom metabolik merupakan sekelompok faktor untuk menilai risiko terjadinya penyakit jantung koroner 5-10 tahun mendatang. Pekerja memiliki karakteristik perilaku tertentu seperti pola makan dan aktivitas fisik serta menghadapi berbagai hazard di lingkungan kerja, yang menempatkan pekerja berisiko mengalami sindrom metabolik. Penelitian potong-lintang dilakukan untuk melihat faktor determinan kejadian sindrom metabolik pada pekerja. Didapatkan hubungan signifikan antara umur (p value 0,001; OR 4,68), tingkat pendidikan (p value 0,003; OR 5,32) dan aktivitas fisik leisure time (p value 0,030; OR 2,66) dengan kejadian sindrom metabolik. Tidak ditemukan hubungan signifikan antara aktivitas fisik di pekerjaan dan aktivitas fisik total dengan kejadian sindrom metabolik. Faktor paling dominan adalah aktivitas fisik leisure time (p value 0,012; OR 3,37) setelah dikontrol oleh umur, tingkat pendidikan, asupan lemak dan lemak jenuh. Upaya promotif dan preventif diperlukan untuk mencegah sindrom metabolik pada populasi pekerja. Diperlukan studi lanjutan mengenai perbedaan efek aktivitas fisik di pekerjaan, aktivitas fisik leisure time dan aktivitas fisik total terhadap kesehatan. Kata kunci : sindrom metabolik, pekerja, aktivitas fisik leisure time