Abstrak
Kesehatan adalah merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi manusia, suatu saat pasti akan mengalami resiko sakit sehingga membutuhkan biaya besar. Banyak metode untuk mengatasi resiko, tetapi asuransi adalah cara yang paling tepat untuk dipergunakan dalam mengatasi resiko pembiayaan kesehatan.Baru sekitar 18 persen masyarakat Indonesia yang ikut asuransi kesehatan. PT. Askes adalah penyelenggara asuransi social, namun dalam perjalanannya PT. Askes juga menyelenggarakan program asuransi sukarela. Peserta PT Askes saat ini baru mencapai 15,38 juta orang terdiri dari 13,98 juta peserta wajib dan 1,4 juta peserta sukarela. PT.Askes cabang Bogor adalah salah satu cabang PT.Askes yang ada diseluruh Indonesia. Jumlah peserta asuransi sukarela PT.Askes cabang bagor sampai saat ini mencapai ………………………, Untuk pelayanan gigi berlubang peserta askes sukarela PT. Askes cabang Bogor berkerja sama dengan dokter gigi keluarga dengan system pembayaran Fee For Service (FFS). Sampai saat ini belum ada mekanisme dan tenaga verifikator untuk melakukan antisipasi terjadinya over utilisasi dalam pelayanan kesehatan gigi berlubang, sehingga belum diketahui jumlah kerugian PT.Askes Cabang Bogor akibat over utilisasi pelayanan gigi berlubang. Yang menjadi pertanyaan penelitian adalah berapa besar over utilisasi dalam pelayanan kesehatan gigi berlubang dan berapa besar kerugian PT.Askes akibat over Utilisasi. Penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif analitik dengan desain penelitian menggunakan crsoss-sectional, sedangkan analisis data menggunakan pendekatan univariat dan bivariat. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap dokumen klaim selama periode Januari – Juni 2005 terdapat 1354 kunjungan dengan over utilisasi 129 kali atau 9,53 %. Sementara PT.Askes Cabang Bogor telah melakukan pembayaran klaim sebesar Rp. 46.592.000,00 dari jumlah tersebut kerugian akibat over utilisasi adalah sebesar Rp. Rp.4.307.500,00 atau 9,25 %. Setelah diadakan uji statistik, dokter gigi laki-laki lebih banyak melakukan over utilisasi yaitu 68,99% , dengan kerugian PT.Askes sebesar Rp. 3.100.000. Sedangkan perempuan 31,01 % dengan kerugian PT.Askes sebesar Rp. 1.207.500.Dokter yang praktek di luar kota lebih banyak melakukan over utilisasi yaitu 58,91 % dengan jumlah kerugian PT.Askes sebesar Rp. 2.745.000. Dari segi lulusan dokter gigi tidak terjadi perbedaan terhadap over utilisasi baik dokter gigi yang lulusan PTN mapun PTS. Dokter gigi dengan umur > 50 tahun lebih banyak melakukan over utilisasi yaitu 72,09 dengan jumlah kerugian PT.Askes sebesar Rp. 3.170.000 Namun setelah diadakan uji statistik antara perbedaan rata-rata karakteristik dokter gigi keluarga ( Umur, Gender, Lokasi Praktek dan Lulusan) terhadap Over Utilisasi dan Kerugian PT.Askes Cabang Bogor tidak signifikan pada taraf signifikansi 0.05. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan, PT.Askes Cabang Bogor perlu mengembangkan suatu siatem dan mendidik tenaga verifikator guna mendeteksi terjadinya Over Utilisasi, sehingga kerugian PT.Askes Cabang Bogor akibat over utilisasi dapat di cegah. Daftar Pustaka : 23 ( 2000-2005)