Abstrak
Obesitas disebabkan ketidakseimbangan asupan kalori masuk dan energi keluaryang diukur melalui parameter IMT. Timbulnya ketidakseimbangan inimerupakan peran dari berbagai determinan. Tujuan penelitian ini adalahmengidentifikasi determinan komposisional dan kontekstual terkait IMT padaorang dewasa di 16 propinsi diatas rata-rata prevalensi obesitas nasional.Penelitian menggunakan desain potong-lintang dengan jumlah responden 180.352orang dewasa usia 19-44 tahun di Indonesia. IMT dihitung dari hasil pengukurantinggi badan dan berat badan responden. Data determinan komposisional didapatdari Riskesdas 2013. Data determinan kontekstual didapat dari Statistik PotensiDesa tahun 2011, Statistik Perilaku Peduli Lingkungan Hidup tahun 2013 danStatistik Pengeluaran Konsumsi Makanan-Bukan Makanan danPendapatan/Penerimaan Rumah Tangga tahun 2013. Penelitian ini menggunakananalisis multilevel regresi linear. Hasil penelitian ini melaporkan bahwadeterminan komposisional yang memiliki hubungan dominan dengan IMT adalahstatus ekonomi pada semua kelompok. Determinan kontekstual yang memilikihubungan dominan dengan IMT adalah peningkatan akses terhadap penggunaankendaraan bermotor dan makanan siap saji sejalan dengan peningkatan IMT.Penelitian ini memiliki kontribusi untuk memahami hubungan kompleks antaradeterminan individu dan komunitasnya terkait IMT. Kebijakan yang mendukungpeningkatan akses terhadap makanan sehat dan aktivitas fisik melalui falsilitasyang tersedia di sekitar tempat tinggal dan edukasi pola hidup seimbangdiharapkan mampu mengurangi risiko penyakit tidak menular terkait IMT dimasyarakat.Kata kunci: Indeks Massa Tubuh (IMT), orang dewasa, analisis multilevel.
Obesity caused by unequality of nutrition intake and energy output which ismeasured by body mass index (BMI) as parameter. Unequality phenomenaaccured by complex determinants called compositional and contextual factor. Theaim from this study is identify complex determinants of BMI in 16 province inIndonesia which have higher obesity prevalence than national obesity prevalence.This study use cross-sectional design study and 180.352 sampel of Indonesianadults in 19-44 years old. BMI measured from body height and body weight. Datafor compositional determinants collected from Basic Health Research 2013 givenby National Health Research and Development of Indonesia. Data for contextualdeterminants collected from Statistical of Statistik Potensi Desa 2011, StatistikPerilaku Peduli Lingkungan Hidup 2013 dan Statistik Pengeluaran KonsumsiMakanan-Bukan Makanan dan Pendapatan/Penerimaan Rumah Tangga 2013given by Berau of Statistic of Indonesia. Analysis using multilevel linearregression. Compositional determinant dominant of IMT reported is socialeconomy status. Social economy status have postive associated with BMI.Contextual determinants dominant of IMT reported are motorized-user and fast-food outlet have postive associated with BMI. Policy to encorouge people toaccess healthy food and physical activity expectable to reduce non-communicablediseases.Keywords: body mass index, adults, multilevel analysis.