Abstrak
Kebugaran merupakan kemampuan tubuh untuk melakukan aktivitas fisik. Tingkatkebugaran yang rendah pada remaja berkaitan dengan risiko penyakit kardiovaskular.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhiperbedaan tingkat kebugaran pada siswa SMA Budi Mulia Kota Bogor Tahun 2016yang diukur menggunakan 20-m shuttle run test. Status kebugaran didapatkandengan mengklasifikasikan nilai estimasi VO2max dengan menggunakan persamaanMatsuzaka, jenis kelamin dengan menggunakan kuesioner, status gizi diukurmenggunakan pengukuran antropometri, data asupan menggunakan kuesioner 2x24food recall, aktivitas fisik didapatkan menggunakan kuesioner Physical ActivityQuestionnare for Adolescent (PAQ-A), durasi tidur dan kebiasaan sarapanmenggunakan angket. Desain studi yang digunakan pada penelitian ini adalah crosssectional yang dilakukan pada 117 siswa kelas X dan XI. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa terdapat 56,4% siswa yang tidak bugar. Terdapat perbedaanbermakna antara tingkat kebugaran berdasarkan jenis kelamin (p value = 0,015),IMT/U (p value = 0,001), dan aktivitas fisik (p value = 0,017). Faktor dominanterhadap tingkat kebugaran siswa SMA Budi Mulia Bogor adalah aktivitas fisiksetelah dikontrol dengan variabel jenis kelamin, IMT/U, lingkar pinggang, asupanprotein, asupan karbohidrat dan asupan zat besi. Peneliti menyarankan siswa agardapat meningkatkan aktivitas fisik.Kata kunci: aktivitas fisik, IMT/U, jenis kelamin, 20-m shuttle run test, kebugaran.