Abstrak
Konsentrasi Mn yang tinggi yaitu 3,1 kali lebih besar dari nilai rujukannya telah diidentifikasi pada air bersih yang merupakan sumber air minum di Desa Ketenger. Desa ini merupakan desa terdekat dengan sumber air panas atau air geothermal yang disebut dengan Pancuran Tujuh. Untuk mengestimasi risiko kesehatan akibat pajanan oral Mn, dilakukan analisis risiko kesehatan lingkungan pada penduduk Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas. Konsentrasi Mn pada 12 sampel air minum dianalisis menggunakan Spektrofotometer HACH 2010 dan 12 sampel makanan terpilih dianalisis menggunakan Flame Atomic Absorption Spectrophotometer (FAAS) Shimadzu AA-6300. Sementara itu, sebanyak 136 responden yang dibagi menjadi dua kelompok umur yaitu anak dan dewasa diobservasi untuk dilakukan estimasi mengenai tingkat risiko kesehatan akibat pajanan oral Mn. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa konsentrasi Mn pada sampel beras, sayur, buah, ikan dan air minum masing-masing sebesar 0,52 mg/kg, 1,53 mg/kg, 0,65 mg/kg, 0,10 mg/kg dan 0,35 mg/L. Nilai CDI Mn pada kelompok dewasa dan anak masing-masing 0,01 mg/kg/hari dan 0,02 mg/kg/hari. Sedangkan nilai RQ pada semua kelompok umur adalah <1, yang artinya konsumsi air minum dan makanan terpilih masih aman dari risiko kesehatan Mn khususnya risiko non-karsinogenik. Namun demikian, analisis lebih lanjut menemukan bahwa asupan harian Mn pada kelompok anak dan dewasa baik pria maupun wanita