Abstrak
Sampah masih menjadi sumber masalah kesehatan dan lingkungan di Indonesia,meskipun sudah dikelola di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Salahsatunya masalah penyakit kulit yang banyak diderita oleh pemulung. Pemulungmerupakan salah satu pekerjaan yang berisiko terkena gangguan kulit akibatkontak langsung dengan kondisi lingkungan yang tidak sehat. Data PuskesmasKecamatan Bantargebang tahun 2014 menunjukan bahwa terdapat 1.961kunjungan ke puskesmas dengan keluhan penyakit kulit diantaranya pemulungTPST Bantargebang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif denganpendekatan cross sectional yang dilakukan dari bulan Februari sampai Juli 2016.Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 300 responden. Tujuannya adalahmenganalisis hubungan personal hygiene dan karakteristik individu dengankejadian penyakit kulit. Metode dalam pengambilan data menggunakan kuesionerdan lembar observasi. Data yang diperoleh kemudian dilakukan uji statistikdengan rumus chi square dan t independent. Hasil penelitian menunjukan bahwa62,3% pemulung menderita sakit kulit dan 37,7% pemulung tidak sakit kulit.Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit kulit pada penelitianini adalah waktu kerja (9,98;4,374-22,774), kebersihan pakaian (9,49;4,693-19,205), dan penggunaan alat pelindung diri (4,32;2,248-8,284). Disarankankepada pemulung TPST Bantargebang untuk menghindari intensitas waktu kerjapada siang hari, lebih memperhatikan perilaku hidup bersih, serta menggunakanalat pelindung diri sesuai standar. Pihak pengelola TPTS Bantargebang yangbekerja sama dengan Puskesmas Kecamatan Bantargebang harus lebihmeningkatkan pengawasan dan penyuluhan tentang kesehatan kulit kepadapemulung.
Waste is still a source of health and environmental problems in Indonesiaalthough they have been managed in the Integrated Waste Management (TPST).One of them is dermal illness effecting many scavengers. Scavenger is one of jobswhich is at risk of skin irritation from direct contact with unhealthy environmentalconditions. Data from Public Health Centre of Bantargebang subdistrict in 2014showed that there were 1,961 visits to the clinics with complaints of skin diseases,among them are scavengers in TPST Bantargebang. This research is a quantitativeresearch with cross sectional approach conducted from February to July 2016.There are research sample of 300 respondents. The goal is to analyze therelationship of personal hygiene and individual characteristics with the incidenceof skin diseases. The method in collecting data is by using questionnaires andobservation sheets. The data obtained was then performed statistical tests by usingformula of chi square and t independent. The results show that 62.3% ofscavengers were suffering dermal illness while the other 37.7% were not. Factorsassociated with the incidence of dermal illness in this research are working time(9.98; 4.374 to 22.774), cleanliness of clothing (9.49; 4.693 to 19.205), and theuse of personal protective equipment (4.32; 2.248 to 8.284). Furthermore, It issuggested to scavengers in TPST Bantargebang to avoid the intensity of workingtime during the midday, give more attention to hygienic behavior, as well as touse appropriate personal protective equipment standards. The management ofTPTS Bantargebang in collaboration with Public Health Centre of Bantargebangsubdistrict should further improve the supervision and counseling about the healthof the skin to the scavengers.Key words : Waste, Dermal Ilness, Personal Hygiene, Individual Characteristics.