Abstrak
Periode pemberian makanan pendamping ASI merupakan waktu meningkatnyajumlah prevalensi gizi kurang yang dapat menyebabkan pertumbuhan danperkembangan yang buruk pada anak. Menurut Riskesdas tahun 2013, prevalensistunting di Indonesia sekitar 35-40% dan underweight 15-20% untuk anak usiabawah 5 tahun. Pada negara berkembang, praktik pemberian MP ASI masihbermasalah dalam ketidakcukupan jumlah zat gizi makro dan mikro, frekuensimakan yang sedikit, dan rendahnya kemampuan serta variasi bahan lokal yangdigunakan untuk MP ASI. Penelitian ini bertujuan untuk membuat alternatif MPASI dan mengetahui kualitas organoleptik cookies panambahan tepung tulangceker ayam dan tepung ampas tahu. Penelitian dengan desain eksperimental yangdilakukan dengan membuat enam formulasi yaitu satu kontrol dan lima cookiesformulasi. Pembuatan tepung dengan ukuran partikel 100 mesh dan dilakukananalisis kandungan gizi tepung dan cookies. Uji hedonik dilakukan pada 50panelis yaitu ibu yang memiliki bayi berusia 6-12 bulan di Depok untuk melihatpengaruh rasa, aroma, warna, tekstur, after taste, dan keseluruhan cookies.Penelitian membuktikan adanya perbedaan signifikan terkait penilaian warna,aroma, rasa, after taste, dan keseluruhan cookies (p < 0,05) namun tidak padavariabel tekstur (p > 0,05). Cookies formulasi yang paling disukai adalah cookies849 dengan komposisi 12 gram tepung tulang ceker ayam dan 28 gram tepungampas tahu. Penambahan tepung tersebut memberikan peningkatan kandunganprotein, kalsium, air, abu, dan zat besi.Kata kunci: MP ASI, cookies, tepung tulang ceker ayam, tepung ampas tahu.