Abstrak
Sering mengonsumsi fast food dapat berdampak pada kenaikan berat badandan munculnya penyakit degeneratif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuifaktor dominan frekuensi konsumsi fast food pada Mahasiswa FISIP UI Tahun 2016.Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain studi crosssectional. Data karakteristik personal, lingkungan, aksesibilitas, dan paparan mediadiperoleh dari kuesioner, data frekuensi konsumsi fast food dan besar porsi fast fooddiperoleh dari semi-quantitative FFQ, serta data konsumsi harian didapat dari 2x24-hours food recall. Kuesioner dibagikan kepada 127 responden yang dipilih dengansystem random sampling, setelah mengisi kuesioner, responden diwawancara denganFFQ dan food recall. Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 48% respondenmengonsumsi fast food dengan frekuensi sering. Selain itu, terdapat perbedaanproporsi pada pengetahuan gizi dan fast food (p=0,001), preferensi fast food(p=0,001), pengaruh peer group (p=0,008), jarak restoran fast food (p=0,001), uangsaku (p=0,001), katerpaparan iklan (p=0,017), dan keterpaparan promosi (p=0,000).Berdasarkan hasil analisis regresi logistik ganda, pengaruh keterpaparan promosimerupakan faktor dominan dalam menentukan frekuensi konsumsi fast food(p=0,000). Mahasiswa dengan pengaruh keterpaparan promosi yang kuat memilikipeluang 10,5 kali lebih sering mengonsumsi fast food dibandingkan mahasiswadengan pengaruh lemah setelah dikontrol pengetahuan gizi, preferensi fast food,jarak restoran fast food, dan keterpaparan iklan.Kata Kunci: Fast food, promosi fast food, remaja.