Abstrak
Penilaian budaya keselamatan pasien adalah satu elemen dasar dalammeningkatkan upaya keselamatan pasien. Sangat penting untuk menilaibagaimana sikap, persepsi, kompetensi individu dan perilaku orang / kelompoksehingga menentukan komitmen dalam meminimalkan insiden. Penelitian itubertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan budayakeselamatan pasien. Jenis penelitian ini menggunakan metode crossectional padapopulasi seluruh pegawai Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) berjumlah649 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random samplingdengan besar sampel 250 orang responden. Analisis data yang dilakukan adalahanalisa regresi logistik ganda .Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya keselamatan pasien diRSPON memiliki respon positif 46,8%. dalam kategori budaya kurang kuat.Telah terbukti secara statistic bahwa terdapat hubungan signifikan dengan budayakeselamatan pasien Harapan dan Tindakan Promosi Keselamatan Pasien ,Persepsi Keselamatan Pasien, Komunikasi Terbuka, Pembelajaran Organisasi,Komitmen Manajemen, Umpan balik insiden, Kerjasama didalam unit dankerjasama diantara unit kerja, serta Serah terima dan pergantian shift. Faktor yangdominan berhubungan dengan budaya keselamatan pasien di RSPON tahun 2016adalah faktor pekerjaan yaitu Serah terima dan pergantian shif serta faktororganisasi berupa Manajemen SDM/staffing dan faktor pekerjaan yaitu Kerjasamaantar unit yang secara signifikan memiliki peluang untuk budaya keselamatanpasien yang lebih baik.Disarankan agar RSPON mengembangkan budaya keselamatan pasiendengan upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Mmengevaluasiinstrument atau dokumentasi serah terima pasien atau pekerjaan untukkeselamatan pasien. Mengembangkan dan mengevaluasi prosedur informasi padaserah terima.Mengoptimalkan pergantian kerja/shift melalui perubahan shift kerja.Mengidentifikasi model kerja tim antar unit dan meningkatkan koordinasi sertakolaborasi antara unit kerja.Melibatkan staf dan partisipasi aktif dalam evaluasisasaran keselamatan pasien, Melakukan pemutakhiran penilaian beban kerja danpengelolaannya lamanya waktu kerja lebih atau lembur.Kata kunci : Budaya Keselamatan pasien, faktor orang, organisasi, pekerjaan
Patient safety culture assessment are the basic component in the patientsafety improvement program. It is important to assess how attitudes, perceptions,competencies and behaviors of individuals / groups that determine thecommitment to minimize the incident. The study aims to determine patient safetyculture and the factors that influence it. This research used cross sectional methodon the entire population RSPON numbered 649 employees to response. Samplingwith simple random sampling technique and the number of sample in thisresearch is 250 respondents. Data analysis by logistic regression.The results showed that patient safety culture in the category of culture toresponse less well with the positive response of 46.8%. The dominant factoraffecting patient safety culture are job factor that handoff or transition and shift(p = 0.03) and cooperation between working units (p = 0.035), as well asorganizational factors, namely: staffing (p = 004). It is recommended to responseimprove patient safety culture (a) develop instruments handover of patients orwork for the safety of the patient, (b) development and evaluation procedure theinformation on the handover mainly verbal orders and telephones, (c) optimizingthe turn of the job / shift through changes in work shifts a maximum of 3 days andestablish effective communication as well as their supervision in patient safety, (d)identify a model of teamwork between the units and improve the coordination ofteamwork between units.Keywords: Patient Safety Culture, factor person, system, job