Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yangmenyebabkan keluhan penyakit kulit pada pekerja di bagian Sewing dan Cutting,Departemen Preparing/Upper Sole, perusahaan manufaktur sepatu di KabupatenSukabumi pada Bulan Mei 2016. Dari 1.350 responden, ditemukan 777 orangmenderita keluhan penyakit kulit pada pekerja sedangkan573 orang lainnya tidakmenderita keluhan ini. Menggunakan teknik systematic random sampling,diperoleh sample sebanyak 817 orang, dimana hasil penelitian menunjukkansebesar 58% diantaranya menderita keluhan penyakit kulit pada pekerja. Secarastatistik tidak terdapat hubungan signifikan antara paparan pelarut organik dengankeluhan penyakit kulit pada pekerja. Hasil penelitian lebih lanjut menunjukkanbahwa pekerja yang terpapar debu organik berisiko 2,5 kali untuk menderitakeluhan penyakit kulit pada pekerja.Pekerja dengan masa kerja ≤ 3 tahunmemiliki risiko 2,4 kali untuk terkena keluhan penyakit kulit pada pekerjadibandingkan dengan pekerja dengan masa kerja > 3 tahun.Pekerja dengankebiasaan tidak mencuci tangan memiliki resiko 2,6 kali untuk terkena keluhanpenyakit kulit pada pekerja dibandingkan dengan pekerja dengan kebiasaanmencuci tangan yang baik. Pengaruh pemakaian sarung tangan menjadi faktordominan dimana pekerja yang tidak menggunakan sarung tangan memiliki risiko4,7 kali terkena keluhan penyakit kulit dan pekerja dengan riwayat alergi memilikirisiko 6,7 kali berisiko menderita keluhan penyakit kulit pada pekerja. Upayapengendalian dapat dilakukan dengan melakukan pengawasan dan edukasi, sertakontrol administratif dan penyediaan sarana dalam upaya promotif dan prefentifyang optimal, seperti penyediaan wastafel, pemakaian APD yang sesuai, skriningserta pengobatan.
The aim of this study was to determine the factors that led to occupational skindisease complaints on Sewing and Cutting workers at the Preparing/ Upper SoleDepartment, one of the shoe manufacturing in Sukabumi, May 2016. Out of the1.350 respondents, found that 777 workers suffering from occupational skindisease complaints, while 573 others do not suffer from this complaint. Using thesystematic random sampling technique, obtained a sample of 817 workers, ofwhich the result showed 58% of them suffer from occupational skin diseasecomplaints. Statistically there was no significant association between exposures toorganic solvents with occupational skin disease complaints in workers.Furthermore, the study result indicates that workers exposed to organic dust 2.5times are at risk of suffering from occupational skin disease complaints. Workerswith ≤ 3service years had 2.4 times the risk of developing occupational skindisease complaints compared to workers who have > 3 years of service. Workerswho have the habit of not washing their hands have 2.6 times the risk ofoccupational skin disease complaints. Workers who do not wearing gloves are atrisk 4.7 times of occupational skin disease complaints, and workers with a historyof allergies had 6.7 times risk to occupational skin disease complaints. Controlcan be done by educating the workers and do the monitoring, as well asadministrative control and provided the facilities in health promotion andoptimum preventive, such as to provide a sink, use appropriate PPE, screeningand do the treatment as well.