Abstrak
Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK) di Indonesia menjadi salah satu usahamemperbaiki situasi ekonomi masyarakat di beberapa daerah. Namun, merkuri(Hg) yang digunakan untuk mengekstrak emas langsung dibuang ke lingkungan,sehingga menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Banyak penelitian menunjukkanpajanan Hg mengurangi tingkat antioksidan tubuh. Glutathione (GSH) adalahsalah satu antioksidan alami tubuh yang penting karena bertindak sebagai salahsatu faktor detoksifikasi Hg.Penelitian ini bertujuan menentukan hubungan antara kadar merkuri dan totalGSH dengan karakteristik individu masyarakat di wilayah PESK Desa Lebaksitu.Desain studi yang digunakan adalah cross-sectional. Kadar merkuri dan totalGSH diukur dalam darah. Hubungan antara merkuri, total GSH, dan karakteristikindividu (usia, jenis kelamin, status merokok, aktivitas fisik, dan indeks massatubuh) diuji menggunakan model regresi, korelasi, dan independen t-Test.Rata-rata merkuri darah 11,09 ± 10,6 μg/L, lebih tinggi dari batas US EPA. Rata-rata total GSH 0,874 ± 0.123 μg/mL. Di antara hubungan total GSH dengankarakteristik individu, hanya aktivitas fisik yang memiliki hubungan signifikan (p= 0,021; 95% CI -0127 - 0,01). Responden dengan kadar merkuri darah >5,8 μg/Lmemiliki risiko 2,431 kali lebih tinggi untuk memiliki total GSH <0,874 μg/mLdibandingkan responden dengan kadar merkuri darah <5,8 μg/L. Setiap kenaikankadar merkuri darah sebesar 1 μg/L dapat menurunkan total GSH sebanyak 0,002μg/mL setelah dikontrol usia, IMT, dan aktivitas fisik.Diperlukan upaya menyeluruh dari instansi lintas sektor untuk mengurangipenggunaan merkuri dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat di sekitarPESK.Kata kunci: PESK, merkuri, GSH, karakteristik individu, analisis multivariat.