Abstrak
Kegiatan prostitusi terutama yang dilakukan WPS merupakan salah satu hal yangmenimbulkan beberapa masalah yang dapat mempengaruhi perilaku individu danmasyarakat di berbagai tataran seperti masalah kesehatan dengan meluasnyaprevalensi IMS dan masalah sosial yang menunjukkan berkurangnya kepatuhanmasyarakat terhadap norma agama dan adat. Usaha yang telah dilakukan untukmeminimalisir adanya WPS salah satunya adalah melakukan upaya rehabilitatifterhadap para WPS yang dibina di Balai Rehabilitasi Sosial Wanita UtamaSurakarta namun masih ada WPS yang pernah direhabilitasi kembali beraktifitasmenjadi WPS dan direhabilitasi ulang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahuifaktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan relapse WPS di BalaiRehablitasi Sosial Wanita Utama Surakarta tahun 2016. Metode penelitian casecontrol dengan mixed method diperoleh hasil signifikan yaitu pendapatan (p=0,03;OR= 7,6; 95% CI= 3,5-16,7) dan lingkungan (p=0,02; OR= 2,5; 95% CI=4,9-12,4). Penelitian ini menyimpulkan bahwa diperlukan pemberian bantuanuntuk usaha eks WPS tidak hanya toolkit namun juga dana usaha dan perlunyadilakukan konseling, informasi dan evaluasi kepada para eks WPS denganmetode yang sesuai dengan kondisi masing-masing eks WPS sehingga dapatditelusuri akar permasalahan relapse dan ditemukan solusinya. Monitoring perludilakukan selepas masa rehabilitasi sehingga dapat mencegah eks WPSmengalami relapse.Kata kunci: perilaku, prostitusi, relapse, WPS.