Abstrak
Rabies adalah penyakit virus yang fatal dan menyebabkan kematian pada hewandan manusia, dan dilaporkan di semua benua. Bali adalah satu dari 34 propinsi diIndonesia yang melaporkan kasus rabies sejak pertama kali dideteksi tahun 2008.Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah untuk memberantas rabies denganmelaksanakan program eliminasi dengan fokus utama vaksinasi rabies massalpada anjing. Meskipun program telah diupayakan, kasus rabies masih dilaporkan.Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh program eliminasi rabiesterhadap kasus rabies di Bali, 2008-2015.Data agregat dikumpulkan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan PropinsiBali, Dinas Kesehatan Propinsi Bali dan Balai Besar Veteriner Kota Denpasar.Disain penelitian adalah observasional dengan penelitian ekologi dan dianalisissecara statistik dengan panel poisson. Analisis adalah deskripsi kasus dan programdan menghitung perubahan rata-rata dan perubahan proporsi kasus rabies di Bali,2008-2015.Hasil analisis menunjukkan bahwa perubahan rata-rata dan perubahan proporsirata kasus rabies anjing karena pengaruh vaksinasi rabies anjing, depopulasianjing dan kepadatan anjing menaikkan kasus 1.0, kecuali perubahan rata-ratakarena luas cakupan vaksinasi menurunkan kasus rabies anjing 0.86. Perubahanrata-rata dan perubahan proporsi karena kasus rabies anjing, gigitan anjing,pemberian vaksin anti rabies pada manusia yang tergigit, depopulasi anjing danrasio manusia dan anjing menaikkan kasus rabies manusia 1.0 pada setiapkenailkan 1 unit variabel.Kesimpulannya, program eliminasi rabies di Bali, 2008-2012, belum berhasilmenurunkan kasus rabies di hewan dan manusia. Banyak faktor yang mungkinberpengaruh tetapi tidak diteliti, misalnya jenis vaksin yang digunakan, informasi-edukasi-komunikasi yang dilaksanakan dan surveilans rabies pada anjing.Vaksinasi rabies anjing harus dilaksanakan di semua area minimum di tingkatdesa dengan jumlah populasi anjing tertarget yang benar.Kata kunci: rabies, Indonesia, panel poisson, vaksinasi.