Abstrak
Latar Belakang: Gagal jantung memiliki angka bertahan hidup yang rendah. Sekitar 26 juta orang dewasa hidup dengan gagal jantung di dunia. Berdasarkan Riskesdas 2013, prevalensi gagal jantung berdasarkan wawancara terdiagnosis dokter di Indonesia sebesar 0,13 %. Metode: Penelitian ini menggunakan data Riskesdas tahun 2013 dengan desain studi cross-sectional. Sampel adalah seluruh penduduk yang berada di Indonesia berusia ≥18 tahun. Diagnosis gagal jantung (decompensatio cordis) berdasarkan diagnosa dokter. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 655.192 orang. Hasil: Analisis data menunjukkan prevalensi gagal jantung terdiagnosis sebesar 0,1%. Faktor risiko yang paling besar terhadap kejadian gagal jantung di Indonesia adalah penyakit jantung koroner (POR=42,578; 95% CI=35,982-50,383; p<0,001). Kesimpulan dan saran: Kejadian gagal jantung berdasarkan diagnosis dokter memiliki prevalensi 0,1% dan penduduk perempuan yang memasuki masa menopause dan berumur lebih dari 41 tahun diharapkan rutin melakukan cek kesehatan jantung serta mengurangi aktivitas sedentari. Selain itu, penduduk disarankan untuk menghindari penyakit jantung koroner, diabetes mellitus, stress, hipertensi, obesitas, dan merokok dengan pola hidup sehat agar terhindar dari gagal jantung. Kata kunci: Gagal Jantung, Sosiodemografi, Gaya Hidup, Riwayat Penyakit Latar Belakang: Gagal jantung memiliki angka bertahan hidup yang rendah. Sekitar 26 juta orang dewasa hidup dengan gagal jantung di dunia. Berdasarkan Riskesdas 2013, prevalensi gagal jantung berdasarkan wawancara terdiagnosis dokter di Indonesia sebesar 0,13 %. Metode: Penelitian ini menggunakan data Riskesdas tahun 2013 dengan desain studi cross-sectional. Sampel adalah seluruh penduduk yang berada di Indonesia berusia ≥18 tahun. Diagnosis gagal jantung (decompensatio cordis) berdasarkan diagnosa dokter. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 655.192 orang. Hasil: Analisis data menunjukkan prevalensi gagal jantung terdiagnosis sebesar 0,1%. Faktor risiko yang paling besar terhadap kejadian gagal jantung di Indonesia adalah penyakit jantung koroner (POR=42,578; 95% CI=35,982-50,383; p<0,001). Kesimpulan dan saran: Kejadian gagal jantung berdasarkan diagnosis dokter memiliki prevalensi 0,1% dan penduduk perempuan yang memasuki masa menopause dan berumur lebih dari 41 tahun diharapkan rutin melakukan cek kesehatan jantung serta mengurangi aktivitas sedentari. Selain itu, penduduk disarankan untuk menghindari penyakit jantung koroner, diabetes mellitus, stress, hipertensi, obesitas, dan merokok dengan pola hidup sehat agar terhindar dari gagal jantung. Kata kunci: Gagal Jantung, Sosiodemografi, Gaya Hidup, Riwayat Penyakit.