Abstrak
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, riwayat penyakit tidak menular dalam keluarga, Perilaku merokok, konsumsi buah dan sayur, aktivitas fisik, stress, dan Indeks Massa Tubuh) dengan sindrom metabolik pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Cimanuk dan Saketi, Kabupaten pandeglang, Banten tahun 2017. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan desain Cross sectional. Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret-Juni 2017 dengan menggunakan data dari deteksi dini Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Kementerian Kesehatan RI tahun 2017 dengan sampel sebanyak 359 sampel. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 38,2% masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Cimanuk dan Saketi, Kabupaten Pandenglang, Banten mengalami sindrom metabolik. Uji chi-square menunjukkan adanya hubungan signifikan secara statistik antara umur (p value=0,001), pendidikan (p value=0,023), pekerjaan (p value=0,041), dan Indeks Massa Tubuh (p value=0,001) terhadap sindrom metabolik. Sedangkan melalui uji multivariat didapatkan variabel yang paling berpengaruh adalah indeks massa tubuh (POR=0,334). Melalui penelitian ini dapat memberikan informasi terutama masyarakat di Kecamatan Cimanuk dan Saketi, Kabupaten Pandeglang, Banten agar dapat menjaga kesehatan melalui pola hidup sehat, serta ikut serta dalam kegiatan Posbindu maupun Penyuluhan yang dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan terkait. Kata Kunci: faktor yang berhubungan, puskesmas kecamatan, sindrom metabolik v This thesis aims to know the related factors (age, sex, education, occupation, history of noncommunicable diseases in the family, smoking behavior, consumption of fruits and vegetables, physical activity, stress, and body mass index) with metabolic syndrome in the community in the working area of puskesmas cimanuk and saketi, pandeglang district, banten in 2017. This study is analytical descriptive using cross sectional design. The study was conducted from March to June 2017 using data from the early detection of the program of prevention and control of heart and vein disease the Ministry of Health Republic of Indonesia in 2017 with a sample of 359 samples. The results showed that 38.2% of people in the working area of cimanuk and saketi health center, pandenglang district, banten had metabolic syndrome. Chi-square test showed a statistically significant correlation between age (p value = 0.001), education (p value = 0.023), occupation (p value = 0.041), and body mass index (p value = 0.001) against metabolic syndrome. While through multivariate test, the most influential variable is body mass index (POR = 0,334). Through this research can provide information, especially the community in district cimanuk and saketi, pandeglang regency, banten in order to maintain health through healthy lifestyles, and participate in activities Posbindu and counseling conducted by health-related providers. Keywords: related factors, district health center, metabolic syndrome