Abstrak
pengukuran tekanan darah menggunakan mercury sphygmomanometer memiliki keterbatasan antara lain hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih serta harga alat yang cenderung mahal sehingga dibutuhkan pengukuran alternatif lainnya. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas pengukuran antropometri berupa imt, lingkar pinggang, dan rlpt terhadap tekanan darah. penelitian ini berlangsung pada bulan februari hingga juli 2017. desain yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah sampel 89 laki-laki dan 77 perempuan yang diambil menggunakan teknik systematic random sampling pada pegawai ipsk lipi jakarta. uji korelasi dan roc dilakukan untuk mengetahui pengukuran terbaik sebagai alternatif pengukuran tekanan darah. hasil penelitian menunjukkan bahwa rlpt merupakan pengukuran dengan koefisien korelasi paling tinggi pada laki-laki dan lingkar pinggang pada perempuan. pada laki-laki nilai koefisien korelasi rlpt terhadap tekanan darah yang didapatkan adalah (r=0.378) untuk tekanan sistolik dan (r=0.452) untuk tekanan diastolik dengan cut-off point 0.57, sedangkan pada perempuan koefisien korelasi lingkar pinggang terhadap tekanan darah yang didapatkan adalah (r=0.467) untuk tekanan sistolik dan (r=0.335) untuk tekanan diastolik dengan cut-off point 86.6 cm. berdasarkan hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa rlpt pada laki-laki dan lingkar pinggang pada perempuan merupakan pengukuran alternatif terbaik untuk mendeteksi hipertensi pada dewasa. namun demikian, masih dibutuhkan penelitian lanjutan untuk memperkuat hasil validasi pengukuran antropometri terhadap tekanan darah dengan menggunakan ukuran antropometri lainnya, dan pada kategori usia yang berbeda.
kata kunci: hipertensi, tekanan darah, imt, lingkar pinggang, rlpt, roc, sensitivitas, spesifisitas, cut-off point.