Abstrak
Di berbagai negara, proporsi penduduk mencapai lanjut usia (lansia) meningkat dan menjadi perhatian seluruh dunia. Tahun 2010-2035 diproyeksikan Indonesia memasuki periode lanjut usia (ageing population). Sehingga upaya perbaikan dan peningkatan kualitas hidup pada lansia memerlukan perhatian khusus. Populasi lansia yang potensial di Kota Cirebon adalah di Kecamatan Kejaksan, tahun 2013- 2015 mencapai 3.785 sampai 3.831 orang. Diketahui jumlah kasus pada urutan pertama untuk ganguan status mental emosional ada di wilayah Kecamatan Kejaksan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kualitas hidup pada lanjut usia setelah dikontrol dengan variabel konfounding jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, merokok dan status gizi. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon bulan Mei 2017. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional, pengambilan sampel stratified random sampling, pengumpulan data dilakukan dengan melalui wawancara dengan kuesioner pada 110 responden. Hasil penelitian ini menemukan pada responden dengan kualitas hidup baik, 93,4% memiliki aktivitas fisik yang cukup. Hasil regresi logistik menunjukkan hubungan bermakna antara aktivitas fisik dengan kualitas hidup setelah dikontrol dengan variabel status pernikahan (p value = 0,0005, CI= 3,512 - 38,709). Aktivitas fisik yang cukup merupakan faktor meningkatnya kualitas hidup, peningkatan kualitas hidup ini meningkat pada lansia yang memiliki pasangan hidup atau dengan status menikah. Kata Kunci : Kualitas hidup, Lansia, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Aktivitas Fisik In many countries, the proportion of the population reaches the elderly (elderly) increases and is a worldwide concern. In 2010-2035, Indonesia is projected to enter a period of aging (ageing population). So that efforts to improve and improve the quality of life in the elderly require special attention. The potential elderly population in Cirebon City is in the District of Kejaksan, 2013-2015 years reaching 3,785 to 3,831 people. It is known that the number of cases in the first sequence for emotional mental status disorder is in the Kejaksan sub-District. This study aims to determine physical activity related to quality of life among elderly after controlled by variables confounding sex, education level, marital status, occupation, smoking and nutritional status. This research was conducted in Kejaksan sub-District, Cirebon in May 2017. The study used cross sectional study design, stratified random sampling, data collection was done through interview with questioner on 110 respondents. The results of this study found in respondents with good quality of life, 93.4% have adequate physical activity. Logistic regression results showed significant relationship between physical activity and quality of life after controlled with marital status variables (p value = 0,0005, CI = 3,512 - 38,709). Sufficient physical activity is a factor of increasing quality of life, improved quality of life is increased in elderly people who have a spouse or married status. Keywords: Quality of life, Elderly, Cirebon, Physical Activity