Abstrak

ABSTRAK Nama : Isti Dariah Program Studi  : Kesehatan Reproduksi Judul : Faktor yang Berhubungan dengan Kematian Neonatal di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Cimahi Tahun 2016 Latar  Belakang: Kondisi pembangunan kesehatan secara umum dapat dilihat dari status kesehatan dan gizi masyarakat, yaitu salah satunya Angka Kematian Bayi. Penyumbang Angka Kematian bayi di kota Cimahi adalah Angka Kematian neonatal dimana pada tahun 2013 sebesar 83% Kematian bayi terjadi pada periode neonatal dan pada tahun 2014 sebesar 76,9% .Pada Tahun 2016 terjadi kematian neonatal 50 orang dan kematian bayi 66 dan sebagaian besar terjadi pada periode neonatal. Dalam 7 tahun ke belakang ( Tahun 2009 – 2015) program penurunan kematian bayi  khususnya kematian neonatal di Kota Cimahi kurang signifikan bahkan cendrung naik pada Tahun 2016 dan belum adanya analisis mendalam terhadap penyebab kematian bayi. Metode: Penelitian bersifat observasional dengan desain kasus kontrol. Kasus adalah bayi  meninggal usia 0 sampai dengan 28 hari. Sedangkan kontrol adalah bayi lahir hidup. Sampel dalam penelitian sebanyak 86 yang terdiri dari 43 kasus dan 43 kontrol. Data penelitian data berupa data sekunder dari hasil laporan otopsi verbal kematian neonatal, buku KIA dan data primer yang diperoleh langsung dari responden melalui wawancara tertulis dan formulir. Analisa data secara univariate dan bivariate dengan uji chi square. Hasil Penelitian: Analisi faktor risiko menunjukkan variable pendidikan (Nilai P=0,828), sosial ekonomi (Nilai P=0,008; OR=4,440), Umur Ibu (Nilai P=0,471; OR= 1,5930), paritas (Nilai P = 0,375; OR= 1,640 ), Jarak persalinan (nilai P= 0,009; OR= 7,935), Pekerjaan (Nilai P= 0,000; OR= 15,333), Status Gizi (nilai P = 0,016; OR=7.047), pengetahuan ibu tentang tanda bahaya kehamilan (Nilai P=0,015; OR= 4,032), pengetahuan tentang tanda bahaya bayi baru lahir (Pvalue= 0,001; OR= 10,982), Jenis Kelamin (Nilai P= 0,512), Usia Getasi (Nilai P=0,000; OR= 25,895), Asfiksia (Nilai P=0,000; OR=2,870), BBLR (Nilai P=0,000; OR=12,316), Infeksi (Nilai P= 0,018; OR=2,344),faktor persalinan (Nilai P= 1,000), Komplikasi (P= 0,010; OR=3,496), post natal care (nilai P= 0,023; OR=5,161), Pemeriksaan ANC (nilai P= 0,001 ; OR=5,914), IMD (P= 0,001; OR=12,500). Kesimpulan : Faktor ekonomi keluarga, jarak kehamilan, pekerjaan, status gizi, pengetahuan tentang bahaya kehamilan, pengetahuan tentang bahaya BBL, usia getasi, asfiksia, BBLR, infeksi, komplikasi post natal care, pemeriksaan ANC dan intervensi (IMD) berhubungan dengan kematian neonatal. Kata kunci: Faktor Risiko;  Kematian Neonatal; Kasus Control


ABSTRACT Name : Isti Dariah Study Program : Reproductive Health Title : Factors Associated with Neonatal Mortality in the Work Territory of Health Region in Cimah City 2016 Background:Health development conditions in general can be seen from the health status and nutrition of the community, one of which is the Infant Mortality Rate (IMR). The contributor of the Infant Mortality Rate in Cimahi city is neonatal mortality rate. In 2013 the incidenceof infant mortality in neonatal period is 83%and 76.9% in 2014. In 2016, there are 50 of infant mortality and 60 of neonatal mortality. In the past 7 years (from 2009 to 2015)program to decreaseinfant mortality, especially neonatal mortality in Cimahi City is not significant,yet tend to increasein 2016 and there has not any deep analysis to what causes the infant mortality. Methods: The study was observational with case control design. Cases are infants dying from 0 to 28 days. While the controls arethe infants-bornalive. Samples in this study were 86 consisting of 43 cases and 43 controls. The data collected were secondary data from verbal autopsy report of neonatal death, KIA book and primary data obtained directly from respondents through written interview and forms. Data analysis used univariate and bivariate data with chi square test. Results: Risk factor analysis showed educational variables (P value = 0.828), socioeconomic (P value = 0.008 OR = 4.440), maternal age (P value = 0.471, OR = 1.5930), parity (P value = 0.375 ; OR = 1,640), Gestational Distance (P value = 0.009; OR = 7,935), Occupation (P = 0,000; OR = 15,333), Nutritional Status (P = 0.016; OR = 7.047), maternal knowledge about pregnancy alert (P = 0.015; OR = 4,032), knowledge of the newborn hazard (Pvalue = 0.001; OR = 10,982), Gender (P value = 0.512), Age Gestation (P = 0,000; OR = 25,895) Asphyxia (P = 0,000; OR = 2,870), BBLR (P = 0,000; OR = 12,316), Infection (P = 0.018; OR = 2,344), labor factor (P = 1,000), Complications (P = 0.010 ; OR = 3,496), post-natal care (P value = 0.023; OR = 5,161), ANC examination (P value = 0.001; OR = 5,914), IMD (P = 0.001; OR = 12,500). Conclusions: Family economic factors, gestational distance, occupation, nutritional status, knowledge of pregnancy hazards, knowledge of BBL dangers, age of gestation, asphyxia, LBW, infections, postnatal care complications, ANC and intervention (IMD) are associated with neonatal mortality. Keywords: Case control; Risk Factors; Neonatal Mortality.