Abstrak
Sindrom metabolik merupakan konsekuensi dari hubungan yang kompleks antara faktor genetik dan lingkungan, yang berhubungan dengan meningkatnya risiko diabetes mellitus, penyakit kardiovaskular dan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan umur, jenis kelamin, riwayat penyakit keluarga, asupan zat gizi, aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan durasi tidur dengan kejadian sindrom metabolik menurut kriteria NCEP ATP III pada pegawai RSUP Persahabatan. Populasi studi adalah pegawai yang melakukan pemeriksaan kesehatan pada bulan April-Mei 2017. Disain penelitian ini adalah cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 110 responden yang dipilih dengan consecutive sampling. Data dikumpulkan pada bulan Mei-Juni 2017, meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar pinggang, riwayat penyakit keluarga, asupan makanan yang terdiri dari energi, karbohidrat, protein, lemak dan serat, aktivitas fisik, kebiasaan merokok, durasi tidur dan data sekunder berupa hasil laboratorium (trigliserida, kolesterol HDL, gula darah) dan tekanan darah. Hasil menunjukkan bahwa 7,3% responden mengalami sindrom metabolik dan 54,5% obesitas sentral. Ada perbedaan yang signifikan antara umur pada responden sindrom metabolik dengan yang tidak sindrom metabolik (p=0,01). Tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin, asupan makanan, riwayat penyakit keluarga dan gaya hidup dengan sindrom metabolik. Meskipun demikian disarankan agar pegawai menjaga pola hidup sehat dengan olah raga teratur, makan makanan gizi seimbang dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan. Kata kunci : sindrom metabolik, faktor risiko, pegawai rumah sakit Metabolic syndrome is a consequence of the complex relationship between genetic and environmental factors, which is associated with increased risk of diabetes mellitus, cardiovascular disease and mortality. This study aims to determine the relationship between age, sex, family disease history, nutrient intake, physical activity, smoking habits, and sleep duration with the incidence of metabolic syndrome according to NCEP ATP III criteria on Persahabatan Hospital staff. The study population is an employee who performs a medical examination in April-May 2017. The design of this study is cross sectional with the number of samples of 110 respondents with selected with consecutive sampling. Data were collected in May-June 2017, including measurement of height, weight, waist circumference, family disease history, food intake consisting of energy, carbohydrate, protein, fat and fiber, physical activity, smoking habit, sleep duration and secondary data In the form of laboratory results (triglycerides, HDL cholesterol, blood sugar) and blood pressure. Results showed that 7.3% of respondents had metabolic syndrome and 54.5% of central obesity. There was significant association between age and metabolic syndrome and no significant association between sex, food intake, family disease history and lifestyle with metabolic syndrome. Nevertheless it is recommended that employees maintain a healthy lifestyle with regular exercise, eating balanced nutrition and routine medical checks up. Keywords: metabolic syndrome, risk factors, hospital staff