Abstrak
Latar belakang. Dalam kegiatannya di Fabrication Yard, PT X dapat menghasilkan limbah hingga 400,000 kg dalam waktu 90 hari walau telah menerapkan pedoman kerja tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang mengacu pada Peraturan Pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya perbaikan pengelolaan limbah B3 yang diterapkan oleh PT X Fabrication Yard. Metode. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan metode pendekatan kualitatif dilihat dari karakteristik limbah B3 yang dihasilkan serta penerapan dari sistem pengelolaan limbah B3. Desain studi adalah deskriptid dan analisis data menggunakan metode triangulasi. Hasil. Penelitian menujukkan bahwa jumlah timbulan limbah dipengaruhi oleh jenis kegiatan dan jenis material yang digunakan di lapangan. Sementara upaya pengelolaan limbah B3 yang dilakukan berupa minimisasi, penyimpanan, pengumpulan, dan pengangkutan limbah B3, yang mana proses penyimpanan, pengumpulan dan pengangkutan limbah B3 belum sepenuhnya memenuhi persyaratan sesuai peraturan pemerintah. Upaya perbaikan hanya dilakukan pada pewadahan dalam proses penyimpanan. Simpulan. Upaya perbaikan belum sepenuhnya dilakukan dalam setiap proses pengelolaan limbah B3. Kata kunci: limbah B3, pengelolaan limbah, jenis pekerjaan, minimisasi limbah Background. In its activities at Fabrication Yard, Company X can generate up to 400,000 kg of waste within 90 days despite applying operating procedure regarding B3 waste management that based on Government Regulation. This study aims to determine the effort to improve the B3 waste management applied by Company X Fabrication Yard Method. This study uses secondary data with qualitative approach seen from the characteristic of B3 waste generated and the B3 waste management system applied. Study design was descriptive, and data were analyzed with triangulation method. Study results. Study shows that the amount of waste generated is influenced by the type of activity and the type of material used in the Yard. B3 waste management is carried out in the form of B3 waste minimization, storage, collection and transportation, in which the storage, collection and transportation of B3 waste has not fully complied with the requirements from the Government Regulations. Conclusion. Length of work were a potential variable that caused low erythrocytes count in benzene exposed workers in informal shoe industry. Keywords: benzene exposure, length of work, type of work, PPE, leukocytes count, erythrocytes count.