Abstrak
Resiko penularan HIV dari Ibu ke bayi dinegara berkembang meningkat cepatdisebabkan oleh minimnya akses intervensi. Di Indonesia sendiri kasus HIV semakinmeningkat ditiap tahunnya dan kasus HIV banyak terjadi di usia produktif dimana padausia ini banyak terdapat ibu hamil yang sangat rentan untuk dapat menularkan HIVkepada bayinya. Provinsi Kepulauan Riau merupakan provinsi yang sangat dekatdengan negara tetangga (Singapura dan Malaysia), sehingga merupakan daerah yangsangat rentan untuk terjadinya penularan HIV/AIDS. Oleh sebab itu, perlu dilakukanupaya untuk pencegahan penyebaran penularan HIV/AIDS lebih luas terutama pada ibuhamil melalui program Pencegahan Penularan HIV/AIDS dari Ibu ke Anak (PPIA).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku ibu hamil dalam pencegahanpenularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA) di Kota Tanjungpinang. Desain penelitianadalah cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel merupakan ibu hamilyang datang ke puskesmas berjumlah 130 responden. Variable yang diteliti yaitu umur, tingkat pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, dukungan petugas kesehatan, dukungan suami dan keterpaparan informasi. Variabel tersebut diukur dengan menggunakan kuisioner yang diolah hingga multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik ganda.

Hasil analisis univariat didapatkan bahwa rata-rata ibu yang berkunjung ke puskesmas mempunyai perilaku buruk sebesar 56,2%.Hasil uji chi-square didapatkan hasil bahwa yang berhubungan dengan perilaku ibu hamil dalam pencegahan penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA) yaitu sikap ibu, keterpaparan informasi kesehatan dan dukungan petugas kesehatan. Variabel yang paling dominan mempengaruhi perilaku ibu adalah dukungan dari tenaga kesehatan dengan nilai OR= 6,420 yang artinya Ibu yang mendapat dukungan dari petugas kesehatan akan berperilaku baik 6,240 kali lebih besar dibandingkan Ibu hamil yang tidak mendapatkan dukungan dari tenaga kesehatan, setelah dikontrol oleh variable pendidikan, sikap dan keterpaparan informasi.

Direkomendasikan kepada Dinas Kesehatan dan Puskesmas agar dapat meningkatkan upaya promosi kesehatan tentangHIV/AIDS dan meningkatkan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) serta konseling tentang HIV/AIDS kepada ibu hamil agar ibu hamil mau melakukan pemeriksaan HIV selama kehamilan.

Kata kunci: Perilaku, HIV/AIDS, PPIA, Tenaga Kesehatan