Abstrak
Menurut WHO prevalensi status gizi lebih anak usia sekolah meningkat dari tahun ke tahun. Status gizi lebih pada anak usia sekolah dapat menimbulkan masalah kesehatan baik secara klinis, mental, maupun sosial. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan karakteristik anak (jenis kelamin, usia, dan persepsi sehat), karakteristik orang tua (pendidikan dan pekerjaan), perilaku makan (kebiasaan konsumsi fast food serta buah dan sayur), dan perilaku sedentari (kebiasaan menonton TV, menggunakan handphone, dan bermain video games) dengan status gizi lebih pada siswa MI Yahya Bekasi. Sampel penelitian merupakan siswa kelas 3-6 MI Yahya. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner, secca, microtoise, dan data sekunder milik sekolah.

Hasil penelitian menunjukkan terdapat 27,8% siswa MI Yahya yang memiliki status gizi lebih. Tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi lebih dengan karakteristik anak, karakteristik orang tua, perilaku makan ataupun perilaku sedentari. Pihak sekolah disarankan mengadakan kegiatan pencegahan khusus bagi penderita status gizi lebih, memantau status gizi siswa secara rutin melalui program UKS, dan menyediakan makanan yang bergizi seimbang.

Kata Kunci : Status gizi lebih, anak usia sekolah, Bekasi, perilaku makan, perilaku sedentari

According to World Health Organization (WHO) the prevalence of over nutrition in school-age children has increased over the years. Over nutrition in school-age children can lead to clinical, mental, and social health problems. This research aims to analyze the relationship between child characteristics (sex, age, and health perception), parents characteristics (education and employment), pattern of food consumption (fast food, fruit, and vegetable consumption), and sedentary activities (watching TV, using handphone, and playing video games) with over nutrition on students at Madrasah Ibtidaiyah Yahya, Bekasi in 2018. The samples are the students from grade 3th - 6th MI Yahya, Bekasi. Data were taken by using quistionnaire, seca, microtoise, and secondary data from the school profile.

The result of the study showed that 27,8% students of MI Yahya are over nutrition. There is no independent variable that has a significant relationship with over nutrition. The school is advised to hold a special prevention activities for the students with over nutrition, monitor the nutritional status of MI Yahya students regularly through the UKS program, and provide the balance nutrition meal for the students.

Keywords : Over nutrition, school-age children, Bekasi, pattern of consumption, sedentary activities