Abstrak
Kondisi sanitasi dasar yang buruk akan meningkatkan risiko terjangkit penyakit menular seperti diare. Diare merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Hal ini disebabkan karena masih tingginya angka kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh diare terutama oleh bayi dan balita Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain studi cross sectional yang bertujuan untuk melihat hubungan antara kondisi sanitasi dasar dan air minum dengan kejadian diare di Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ke 6 variabel kondisi santasi dasar (sumber air bersih, kepemilikan jamban, kondisi jamban, sarana pengelolaan air limbah, ketersediaan tempat sampah, pengelolaan sampah) dan 2 variabel air minum (pengolahan dan kualitas air minum) tidak ada yang memiliki hubungan bermakna dengan kejadian diare dengan p-value > 0,05. Dari hasil uji regresi logistik dapat dilihat bahwa variabel kondisi jamban yang buruk merupakan variabel yang dominan terhadap kejadian diare karena memiliki nilai OR = 0,315 dan p-value 0,122 yang lebih tinggi dari variabel lainnya. Langkah yang perlu dilakukan diantaranya adalah dengan mengadakan sosialisasi terhadap masyarakat Desa Sedari terkait pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat dan memberikan edukasi terkait kondisi sanitasi yang baik agar dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Desa Sedari agar memperbaiki kondisi sanitasi yang sudah tidak layak. Sedangkan untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel penelitian dan melakukan uji laboratorium terhadap kualitas air dan tanah oleh masyarakat Desa Sedari.
Kata Kunci: Air Minum, Diare, Sanitasi Dasar

Poor sanitary conditions will increase the risk of contracting infectious diseases such as diarrhea. Diarrhea is one of the most common health problems in Indonesia. This is due to the high rate of morbidity and mortality caused by diarrhea, especially by infants and toddlers. This study is a cross-sectional study with the occurrence of diarrhea in Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, West Java.
The results show that the basic condition of variables (clean water sources, latrine ownership, latrine conditions, wastewater management facilities, garbage availability, waste management) and 2 variables of drinking water (processing and drinking water quality) none have significant relationship with diarrhea occurrence with p-value> 0,05. From the regression test result it can be accepted that the poor condition of latrine condition is the dominant variable to the occurrence of diarrhea because it has the value OR = 0.315 and p-value 0.122 which is higher than the other variables. Steps that need to be done is to hold socialization to the community. disposing of garbage in any place and providing education related to good condition in order to improve health in Desa Sedari to improve sanitation condition which is not feasible For further research to improve the variable and conduct analysis on air and land quality by the people of Desa Sedari.
Key words: Drinking Water, Diarrhea, Basic Sanitation