Abstrak
Hipertensi merupakan salah satu penyebab kematian dini pada masyarakat, WHOmelaporkan hampir satu milyar orang di dunia menderita hipertensi dan diprediksimeningkat menjadi 1,5 milyar pada tahun 2025 nanti. Kurang aktivitas fisik merupakansalah satu faktor risiko hipertensi yang dapat dimodifikasi dengan usaha dan biaya yangtidak terlalu besar. Pada tahun 2013, prevalensi hipertensi pada penduduk dewasa diIndonesia sebesar 25,8% dan proporsi kurang aktivitas fisik sebesar 26,1%. Tujuanpenelitian ini adalah mengetahui prevalensi hipertensi, proporsi kurang aktivitas fisik danhubungan aktivitas fisik dengan hipertensi pada penduduk dewasa di Indonesiaberdasarkan data IFLS 5 tahun 2014. Desain yang digunakan adalah cross sectional,populasi penelitian yakni seluruh penduduk dewasa (≥18 tahun) yang menjadi respondenIFLS 5 tahun 2014 dengan sampel sebanyak 26.043 responden. Kriteria hipertensimenggunakan pedoman JNC-7 (140/90 mmHg), penilaian aktivitas fisik berdasarkankebiasaan melakukan kegiatan fisik minimal selama 10 menit dalam seminggu, terdiridari aktif dan kurang aktif. Uji statistik pada analisis bivariat dan multivariatmenggunakan cox regression. Hasil analisis menunjukkan prevalensi hipertensi sebesar24,09%, proporsi kurang aktivitas fisik sebesar 35,68%, serta terdapat hubungan yangsignifikan antara aktivitas fisik dengan hipertensi (P value 0,000). Penduduk yang kurangaktivitas fisik berisiko 1,15 kali mengalami hipertensi dibandingkan penduduk yangmemiliki aktivitas fisik aktif (PR: 1,15; 95% CI: 1,09-1,21). Disarankan kepadamasyarakat untuk melakukan kegiatan fisik ringan berupa jalan kaki minimal selama 30menit setiap harinya dan kepada Dinas Kesehatan untuk berinovasi dalam memberikanedukasi kepada masyarakat terkait pentingnya aktivitas fisik dengan menggunakan sosialmedia (Facebook, Twitter, Instagram dan lainnya).
Kata kunci :Hipertensi, aktivitas fisik, cross sectional, cox regression, IFLS 5.
Hypertension is the leading causes for prematur death worldwide. Globally, WHOreported about nearly one billion people living with hypertension and it is estimated thatthis number will escalate to more than 1,5 billion by the year 2025. Insufficient physicalactivity is one of the modifiable risk factors for hypertension, which is not required greateffort and cost. In 2013, the prevalence of hypertension among Indonesian adults was25,8% and the proportion of insufficient physical activity was 26,1%. This study aims toknow the prevalence of hypertension, the proportion of insufficient physical activity andalso its relationship among the Indonesian adults based on IFLS 5 data in 2014. A cross-sectional study was conducted among 26.043 respondents in IFLS 5 aged 18 years andabove. The JNC-7 guidelines used to defined hypertension (if systolic blood pressure≥140 mmHg and/or diastolic ≥90 mmHg), whereas physical activity measured by thehabit of performing physical activity for at least 10 minutes a week. Statistical test onbivariate and multivariate analysis using cox regression. The prevalence of hypertensionwas 24,09% and the proportion of insufficient physical activity was 35,68%. Statisticaltest shown there was a significant relationship between physical activity and hypertension(P value 0,000), people with insufficient physical activity at risk 1,15 times havinghypertension than those with active physical activity (PR: 1,15; 95 % CI: 1,09-1,21).Adults should do at least 30 minutes walking everyday, province/district health officeneeds to use social media such as Facebook, Instagram, Twitter, etc, in order to promotingthe benefit of physical activity.
Keywords :Hypertension, physical activity, cross sectional, cox regression, IFLS 5.