Abstrak
Anemia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapat perhatian.Rematri merupakan kelompok rentan. Selain kondisinya sedang dalam masapertumbuhan juga risiko dari menstruasi yang dialaminya. Padahal rematri adalah calonibu sehingga upaya dini intervensi gizi harus dilakukan. Program suplementasi TTDdilakukan untuk mencegah dan menanggulangi anemia serta meningkatkan status besirematri meskipun tidak selalu berhasil karena berbagai faktor. Tujuan penelitian iniuntuk membuktikan dukungan guru sebagai faktor dominan yang berhubungan denganperubahan kadar Hb rematri penerima program. Penelitian ini dilakukan dengan designcrossectional di 2 SMP penerima program di Kota Bekasi dengan sampel 175 rematri.Data perubahan kadar Hb diperoleh dari selisih pengukuran Hb sebelum dan setelahsuplementasi TTD berjalan 10 minggu yang merupakan data sekunder (telah lolos etik).Data lainnya yaitu data dukungan sekolah, karakteristik rematri, pola konsumsi dankarakteristik Ibu diperoleh melalui wawancara pengisian kuisioner. Hasil penelitianmendapatkan bahwa suplementasi TTD efektif meningkatkan kadar Hb rematri (p=0,005). Analisa regresi linear ganda mendapatkan hasil bahwa dukungan gurumerupakan faktor dominan yang berhubungan dengan perubahan kadar Hb. Hal inimembuktikan bahwa penuntasan intervensi gizi spesifik memerlukan upaya sensitif darisektor non kesehatan. Sehingga disarankan meningkatkan kolaborasi lintas sektor dalampelaksanaan program kesehatan khususnya program suplementasi TTD berbasissekolah.Kata kunci: anemia, rematri, suplementasi TTD berbasis sekolah, dukungan guru,perubahan Hb
Anemia remains public health issue that needs attention. Adolescent girls are thevulnerable group. Besides in their growth period condition, also the risk of theirmenstruation. Though adolescent girls are mother candidates, early efforts of nutritionalintervention should be implemented. Iron supplementation program is done to preventand cope with anemia and increase iron status of adolescent girls, although not alwayswork due to various factors. The objective of this study was to prove teacher support asthe dominant factor associated with hemoglobin level changes of adolescent girls in thisprogram. This research was conducted with cross-sectional design in two junior highschools beneficiaries program in Bekasi City with 175 adolescent girls subject. Thechanges of hemoglobin data was obtained from the difference of hemoglobin levelbefore and after measurement by giving iron supplementation for 10 weeks, which weresecondary data (ethics approved). Other data such as school support, characteristics ofadolescent girls, consumption patterns and characteristics of mothers were obtainedthrough interviewing based on questionnaire. The results of the study was Ironsupplementation effectively increased hemoglobin levels of adolescent girls (p = 0.005).Multiple linear regression analysis found that teacher support was the dominant factorassociated with changes in hemoglobin levels. This proves that completion of specificnutritional interventions requires sensitive efforts from the non-health sector. It issuggested to increase cross-sector collaboration in health program implementationespecially school-based Iron supplementation program.Keywords: anemia, adolescent girls, school-based iron supplementation, teacher,hemoglobin.