Abstrak
Masih tingginya angka kejadian (30% - 50%) gangguan otot rangka di kalangan pekerjaindustri proses kimia. Studi pendahuluan di PT.X mendapatkan gangguan otot rangka84,9%, berpotensi menurunkan produktivitas pekerja. Salah satu faktor risikonyaadalah perilaku kerja yang tidak ergonomi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisisfaktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan perilaku kerja pada pekerjaan angkatangkut di industri proses kimia. Desain penelitian adalah cross sectional denganpendekatan kuantitatif menggunakan kuesioner dan diklarifikasi dengan wawancara danobservasi, sedangkan untuk mengetahui keluhan terkait dengan gangguan otot rangkamenggunakan kuesioner Nordic Body Map. Hasil telitian menunjukkan sebagian besar(87%) pekerja di PT.X berusia 36-50 tahun, semua (100%) berpendidikan cukup (SMA)sebagai tenaga pelaksana dan sebagian besar (60,2%) dengan masa kerja lebih dari 16tahun. Dari distribusi Perilaku kerja didapati 64,4% responden berperilaku kerja tidakergonomi. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan perilaku kerja yangsignifikan yaitu sikap sebagai faktor predisposisi, alat bantu angkat angkut sebagaifaktor pemungkin dan pengawasan sebagai faktor pendukung dengan nilai p< 0,05.Kata kunci: Faktor Perilaku, Gangguan Otot Rangka, Industri Proses Kimia.