Abstrak
Pencemaran udara yang berasal dari sektor transportasi, industri, dan aktivitas domestikmenjadi masalah bagi kesehatan masyarakat di Indonesia. Pengolahan semen banyakmelepaskan partikulat di udara, ditambah dengan kegiatan transportasi untukdistribusinya. Menurut data yang diperoleh dari laporan tahunan PuskesmasKlapanunggal dari tahun 2016-2018, penyakit gangguan pernapasan terbanyak berada didesa sekitar industri semen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungankonsentrasi PM2,5 di dalam rumah dengan gangguan fungsi paru pada ibu rumah tanggadi sekitar industri semen, Kecamatan Klapanunggal. Penelitian ini menggunakan studicross-sectional yang dilaksanakan pada Bulan April-Mei 2018. Jumlah sampelsebanyak 97 orang ibu rumah tangga usia 20-55 tahun. Pengukuran konsentrasi PM2,5dilakukan dengan menggunakan alat Haz-Dust EPAM 5000 dan pengukuran fungsi parudilakukan dengan uji spirometri menggunakan alat spirometer. Hasil penelitianmenunjukkan rata-rata konsentrasi PM2,5 di udara rumah adalah 70,51 μg/m3. Semuasampel mengalami gangguan fungsi paru restriktif dan 8,2% diantaranya mengalamigangguan fungsi paru obstruktif. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak adahubungan signifikan antara konsentrasi PM2,5 dengan gangguan fungsi paru restriktifpada ibu rumah tangga di Kecamatan Klapanunggal dengan nilai p=0,199. Perludilakukan monitoring dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai cara menjagakualitas udara rumah sekaligus bekerja sama dengan perguruan tinggi atau lembagakesehatan lingkungan daerah setempat serta mengupayakan pemeriksaan fungsi parusecara berkala bagi masyarakat.
Kata kunci: PM2,5; gangguan fungsi paru, ibu rumah tangga
Air pollution from the transportation, industrial and domestic activities are problems forpublic health in Indonesia. Cement processing releases many particulates in the air, evenwith transport activities for its distribution. According to data obtained from the annualreport of Klapanunggal Puskesmas from 2016-2018, most respiratory diseases are in thevillages around the cement industry. This study aims to analyze the correlation of PM2.5concentration in household with impaired lung function among housewife aroundcement industry area, Klapanunggal sub-district. This study used a cross-sectional studyconducted in April-May 2018. The sample size is 97 housewives aged 20-55 years.Measurement of PM2.5 concentration was done by using Haz-Dust EPAM 5000 andpulmonary function measurement was done by spirometry test using spirometer tool.The results showed that the average concentration of PM2.5 in the house air was 70.51μg/m3. All samples had impaired restrictive lung function and 8.2% of them hadimpaired obstructive lung function. The result of bivariate analysis showed that therewas no significant correlation between PM2.5 concentration with restrictive lungfunction disorder in housewife in Kecamatan Klapanunggal with p value = 0,199.Monitoring and counseling needs to be done to the public about how to maintain thequality of house air as well as working with local universities or environmental healthagencies and seek fo regular lung function checks for the community.
Key words: PM2.5, impaired lung function, housewive.