Abstrak
Di Indonesia, tren usia mulai merokok paling banyak ada pada remaja rentang usia 15-19tahun, yang merupakan usia SMA. Di Kabupaten Purwakarta, jumlah proporsi perokoklebih tinggi dibanding angka provinsi. Diketahui bahwa paparan media sangatberpengaruh terhadap inisiasi remaja untuk merokok. Dikembangkanlah suatu konsepstrategi pengendalian tembakau berbasis sekolah, yaitu literasi media (smoking medialiteracy [SML]). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan SML dengan statusmerokok siswa SMA negeri di wilayah Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakartasetelah jenis kelamin, pendidikan orang tua, parenting, orang terdekat yang merokok(orang tua, saudara kandung, dan teman sebaya), capaian prestasi di sekolah, depresi, self-esteem, sifat memberontak, dan sifat mencari sensasi dikendalikan. Penelitian inimerupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional yang dilaksanakan padaApril-Mei 2018 di Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta. Data dikumpulkandengan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden yang berjumlah 310 siswa-siswi SMAnegeri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 14,2% responden yang berstatusmerokok. Nilai rata-rata skor SML responden adalah 68,94. Hasil regresi logistik gandamenunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara SML dengan status merokok setelahjenis kelamin, saudara yang merokok, teman sebaya yang merokok, capaian prestasi disekolah, dan sifat memberontak dikendalikan (nilai p = 0,048; CI = 1,008-7,085).Perlunya pendidikan dan pemahaman literasi media, promosi kesehatan denganpendekatan media sosial, dan lebih menggalakkan upaya kesehatan dengan pendekatankeluarga dapat mengurangi penggunaan rokok pada remaja.Kata kunci: literasi media, merokok, smoking media literacy, remaja, siswa SMA.