Abstrak
ABSTRAK waktu yang lama, biasanya diikuti dengan frekuensi sering sakit, yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurangnya pengasuhan, penggunaan air yang tidak bersih, lingkungan yang tidak sehat, terbatasnya akses terhadap pangan dan kemiskinan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi susu dengan kejadian stunting pada anak balita usia 24 bulan di Kecamatan Duren Sawit tahun 2018. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian case control, jumlah sampel penelitian ini adalah 74 orang, pada kelompok kasus 37 anak, dan pada kelompok kontrol 37 anak. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Duren Sawit pada anak balita usia 24 bulan. Hasil: Hasil penelitian analisis bivariat menunjukkan terdapat pengaruh antara konsumsi susu, frekuensi minum susu, jumlah minum susu, mulai minum susu, pendidikan ibu, pengetahuan gizi ibu, penyakit infeksi, asupan energi, asupan lemak, dan asupan zat besi dengan kejadian stunting. Tidak ditemukan pengaruh pendidikan ayah, pekerjaan ayah, pekerjaan ibu, besar keluarga, riwayat ASI Eksklusif, asupan karbohidrat, dan asupan kalsium dengan kejadian stunting. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa konsumsi susu, penyakit infeksi, dan asupan energi berpengaruh terhadap kejadian stunting dan yang paling dominan dalam mempengaruhi kejadian stunting adalah konsumsi susu. Kesimpulan: Konsumsi susu memiliki pengaruh dengan kejadian stunting pada anak usia 24 bulan. Kata Kunci : Balita, Stunting, Konsumsi Susu Introduction: Stunting is a chronic malnutrition caused by a lack of long-term nutritional intake, usually followed by frequent frequent illness, caused by factors such as lack of care, impure water use, unhealthy environment, limited access to food and poverty . Purpose: This study aims to determine the effect of milk consumption with the incidence of stunting in children aged 24 months in Kecamatan Duren Sawit in 2018. Method: This study is a quantitative study with case control research design, the number of samples of this study was 74 people, in case group 37 children, and in the control group of 37 children. This research was conducted in Duren Sawit Subdistrict in children aged 24 months. Results: The results of bivariate analysis showed that there was influence between milk consumption, milk drinking frequency, milk drinking, milk, mother education, mother's nutrition, infectious diseases, energy intake, fat intake, and iron intake with stunting events. No effect of father's education, father's work, mother's job, family size, history of exclusive breastfeeding, carbohydrate intake, and calcium intake with stunting events. The result of multivariate analysis showed that milk consumption, infectious diseases, and energy intake had an effect on stunting event and the most dominant in influencing stunting incidence was milk consumption. Conclusion: Milk consumption has an influence with stunting events in children aged 24 months. Key words: Toddler, Stunting, Milk Consumption