Abstrak
Perkembangan industri makanan dan minuman ringan di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat beberapa tahun terakhir. Tingkat konsumsi minuman ringan berpemanis terutama meningkat pesat pada kelompok usia muda. Konsumsi minuman ringan berpemanis yang berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif seperti masalah hiperaktivitas pada anak-anak, alergi, dan peningkatan berat badan yang dapat mengarah ke obesitas.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor individu dan faktor lingkungan dengan frekuensi konsumsi minuman ringan berpemanis pada mahasiswa S1 Reguler FKM UI tahun 2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan disain studi cross sectional. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner mandiri. Responden terdiri dari 146 orang mahasiswa yang berstatus mahasiswa aktif serta tidak memiliki diet khusus.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 26,7% responden termasuk ke dalam konsumen minuman ringan berpemanis kategori tinggi. Uji chi square yang dilakukan menunjukkan terdapat hubungan antara pengaruh teman (p-value 0,007; OR=3,129 (1413-6,926),; dengan konsumsi minuman ringan berpemanis pada responden.

Kesimpulannya, daya beli dan lingkungan sosial memiliki peran untuk membentuk kebiasaan konsumsi pada usia dewasa muda. Promosi gizi yang menargetkan kelompok sosial dapat dilakukan untuk meningkatkan pola konsumsi minuman yang lebih sehat.

Kata kunci: dewasa muda, minuman ringan berpemanis