Abstrak
Penelitian ini membahas determinan utilisasi pelayanan kesehatan mental oleh Mahasiswa S1 Reguler menggunakan teori perilaku Andersen, terdiri dari faktor individual dan faktor kontekstual yang mempengaruhi perilaku utilisasi pelayanan kesehatan menggunakan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif (mixed method). Penelitian ini menemukan bahwa mahasiswa yang memanfaatkan pelayanan kesehatan mental lebih banyak yang berjenis kelamin perempuan (80%), tingkat tiga perkuliahan (35.7%), merasa membutuhkan pelayanan (perceived need) (57.2%) dan mengalami gangguan mental emosional (evaluated need) (skor SRQ-20: ≥ 6) (70.1%) dan tidak memiliki ide bunuh diri (71.4%), sedangkan alasan mahasiswa tidak menggunakan pelayanan kesehatan mental diantaranya adalah ՙՙLebih memilih menyelesaikan masalah sendiri՚՚ (64%), ՙՙBantuan professional tidak diperlukan karena masalah minor dan bersifat sementara՚՚ (48%), ՙՙLebih memilih mencari bantuan dari teman dan keluarga՚՚ (40%) ՙՙTidak ada waktu՚՚ (32%). Faktor kontekstual yaitu kebijakan, pembiayaan dan pengorganiasian. Kebijakan secara umum belum ada ataupun belum diresmikan untuk tingkat universitas dan klinik. Pembiayaan cukup namun tidak fleksibel serta tidak adekuat untuk melakukan inovasi. Pengorganisasian telah banyak dilakukan upaya dan program dan dapat lebih ditingkatkan efektifitasnya.