Abstrak
Indonesia mengalami lonjakan tinggi populasi penduduk lansia. Hendaya kognitif ringan (pre-demensia) dan hendaya kognitif berat (demensia) diprediksi menjadi penyakit yang umum ditemui di pelayanan kesehatan primer. Deteksi dini dan penanganan Hendaya kognitif ringan (HKR) secara tepat dan seawal mungkin dapat memperlambat hendaya kognitif menjadi lebih buruk. Penelitian ini bermaksud mengembangkan pohon keputusan algoritma klinis berdasarkan pemeriksaan neurologi dan neuropsikologi yang mudah, cepat, akurat, dan reliabel, untuk deteksi dini HKR pada lansia di pelayanan kesehatan primer. Pohon keputusan algoritma klinis yang merupakan kombinasi dari variabel gangguan subjektif daya ingat, riwayat latihan fisik, verbal semantic fluency test, dan gangguan keseimbangan motorik memiliki akurasi yang cukup baik dalam membedakan antara lansia normal dan lansia dengan HKR di pelayanan kesehatan primer (Akurasi = 89,62%). Pohon keputusan algoritma klinis tersebut juga memiliki nilai rasio yang cukup berimbang antara lamanya waktu pemeriksaan dibandingkan tingkat akurasinya (Rasio efektivitas waktu = 3,03).