Abstrak
Institusi kesehatan seperti rumah sakit didesak untuk mengevaluasi budaya keselamatan pasien mereka untuk meningkatkan keselamatan, kualitas perawatan dan kesembuhan pasien. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran budaya keselamatan pasien perspektif perawat inap Rumah Sakit Hermina Tangerang. Penelitian ini dilakukan dengan studi cross sectional dengan metode penelitian kuantitatif dan menggunakan analisis univariat menggunakan instrumen kuesioner rumah sakit tentang budaya keselamatan pasien milik AHRQ. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 4 budaya kategori kuat (handsoff dan transisi, persepsi keseluruhan terhadap keselamatan pasien, organizational learning-perbaikan berkelanjutan, umpan balik dan komunikasi tentang kesalahan), 4 budaya kategori sedang (frekuensi pelaporan insiden, dukungan manajemen terhadap keselamatan pasien, keterbukaan komunikasi, kerjasama dalam unit,) dan 1 budaya kategori lemah (staffing). Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran budaya keselamatan pasien RS Hermina Tangerang masuk ke dalam kategori budaya keselamatan pasien sedang. Saran perbaikan diperlukan pada setiap dimensi budaya keselamatan pasien terutama pada budaya lemah staffing.