Abstrak
Latar belakang: Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama pada penyakit tidak menular yang masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia termasuk Indonesia, dimana tekanan darah tinggi berada pada angka diatas atau sama dengan 140/90 mmHg. Di Indonesia, proporsi kejadian hipertensi mengalami peningkatan dari 25,8% di tahun 2013 menjadi 34,1% pada tahun 2018 (Riskesdas, 2018). Tujuan: Untuk melihat hubungan antara status IMT, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, konsumsi gorengan, konsumsi diet sehat, dan aktivitas fisik terhadap kejadian hipertensi. Metode: Analisis ini bersifat kuantitatif menggunakan data IFLS-5 2014/2015. Analisis regresi logistik dilakukan pada sampel 30.828 responden berusia ≥15 tahun yang menjawab pertanyaan kuesioner (Kuesioner Buku I, II, III, dan Pengukuran Kesehatan). Hasil: Hasil analisis multivariabel didapatkan bahwa terdapat asosiasi antara faktor risiko dengan kejadian hipertensi, dimana responden yang memiliki status IMT gemuk/obesitas memiliki risiko 2,26 kali, responden yang dulunya merokok memiliki risiko 1,03 kali, responden yang memiliki kebiasaan konsumsi alkohol memiliki risiko 1,13 kali, responden yang sering mengkonsumsi gorengan memiliki risiko 1,14 kali, responden yang mengkonsumsi diet kurang sehat memiliki risiko 1,01 kali, responden yang memiliki aktivitas ringan memiliki risiko hampir 1 kali menderita hipertensi. Kesimpulan: Oleh karena itu diperlukan integrasi layanan cek rutin tekanan darah dan berbagai fakor risiko yang terkait dengan hipertensi ataupun penyakit tidak menular lainnya.