Abstrak
Latar Belakang : Pelayanan kesehatan tradisional yang dilakukan oleh penyehat tradisional di Kota Tangerang cukup banyak. Namun penyehat tradisional yang melakukan pelayanan dan memiliki STPT sedikit sedangkan STPT wajib dimiliki bila melakukan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Tujuan : Untuk mengetahui gambaran implementasi kebijakan serta faktor determinan kepemilikan STPT pada penyehat tradisional di Kota Tangerang. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian mixed methods menggunakan data primer dengan desain survey. Sampel penelitian yaitu penyehat tradisionalyang berada di 5 puskesmas lokasi fokus Dinas Kesehatan Kota Tangerang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kuesioner. Analisis data yang digunakan untuk kuantitatif adalah regresi logistik sedangkan untuk kualitatif adalah interpretasi makna informasi. Hasil dan Kesimpulan : Pada implementasi kebijakan terkait surat terdaftar penyehat tradisional (STPT) di wilayah Kota Tangerang saat ini belum berjalan secara optimal dikarenakan kurangnya sosialisasi. Hasil penelitian ini didapatkan terdapat hubungan antara informasi tentang STPT dan pendidikan terakhir terhadap kepemilikan STPT pada Penyehat tradisional. Saran : Untuk dapat meningkatkan kepemilikan STPT pada penyehat tradisional disarankan untuk melakukan sosialisasi serta monitoring dan evaluasi kebijakan dan syarat-syarat memperoleh STPT yang memudahkan penyehat tradisional memiliki STPT. Hal ini dapat dilakukan oleh Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan serta asosiasi terkait.