Abstrak
ABSTRAK Nama : Ade Lies Oktorita Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat Judul : Pengaruh Efek Samping Obat Anti Tuberkulosis Terhadap Hasil Akhir Pengobatan Pasien Tuberkuosis di Jakarta Timur Tahun 2017 Pembimbing : Dr. Artha Prabawa, SKM, M.Si Tuberkulosis paru merupakan salah satu penyakit non-communicable disease yang paling banyak menyebabkan kematian dan kecatatan di negara berkembang. Indikator yang digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan program pengendalian TB salah satunya adalah keberhasilan pengobatan. Pasien tidak patuh bahkan hingga mengalami default dalam menjalani pengobatan TB dikarenakan timbulnya efek samping OAT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pegaruh efek samping OAT terhadap hasil akhir pengobatan pasien TB di Jakarta Timur. Penelitian menggunakan rancangan crosssectional yang dilakukan di 10 puskesmas kecamatan wilayah kerja Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur pada bulan Juli-Oktober 2018. Sampel ditentukan menggunakan purposive sampling dan diperoleh sampel sejumlah 273 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang mengalami kejadian efek samping OAT mempunyai peluang untuk tidak berhasil pada pengobatan TB sebesar 1,9 kali (95% CI: 0,9-4,1) dibandingkan pasien yang tidak mengalami efek samping OAT setelah dikontrol oleh variabel keberadaan PMO. Kata kunci: Tuberkulosis, OAT ABSTRACT Name : Ade Lies Oktorita Study Program : Public Health Title : Relation of Side Effect of Anti Tuberculosis on the Treatment Result of Tuberculosis Patients in East Jakarta 2017 Counsellor : Dr. Artha Prabawa, S.KM, M.Si Pulmonary tuberculosis is a non-communicable disease that causes mortality and disabilities in developing countries. The indicator used to assess the success rate of the TB program is the success of treatment. Patient who is not compliant and even experiences default in undergoing TB treatment due to the occurrence of side effects of anti tuberculosis. This study aims to determine the relation of side effect of anti tuberculosis on the treatment result of TB patients in East Jakarta. The study used a crosssectional design carried out in 10 sub-district health centers in the East Jakarta in July- October 2018. Samples were determined using purposive sampling and obtained a sample of 273 people. The results showed that patients who experienced side effect of anti tuberculosis had a chance of not succeeding in TB treatment by 1.9 times (95% CI: 0.9- viii 4.1) compared to patients who did not experience side effect of anti tuberculosis after being controlled by presence of PMO. Key words: Tuberculosis, Anti Tuberculosis