Abstrak
Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) merupakan RS Pusat Rujukan Nasional yang menangani kasus otak dan persarafan, salah satunya yaitu penanganan pasien Stroke Iskemik Hiperakut dengan terapi trombolisis. Tatalaksana SIHT khususnya dilakukan di Instalasi Gawat Darurat (IGD), dengan mengutamakan pemberian terapi pada golden period, dengan harapan terapi tersebut akan menurunkan skor NIHSS dan mencegah proses kecacatan yang lebih berat. Desain penelitian yang digunakan adalah operational research secara retrospektif, dengan metode kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif didapatkan dari telaah dokumen rekam medis dengan jumlah sampel 102 rekam medis, sedangkan data kualitatif didapatkan dengan FGD dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukan bahwa terapi trombolisis berhasil menurunkan skor NIHSS pasien sebanyak 74,5%. Pada analisis time matriks tatalaksana SIHT, menunjukan bahwa dari data normal (n=84), komponen Door to Ct Scan and Lab initiation, Door to Ct Scan and Lab expertise, serta Door to needle mengalami perlambatan waktu dari target. Keseluruhan variabel independen yang mempengaruhi perubahan skor NIHSS adalah skor NIHSS awal yang merupakan salah satu kriteria inklusi pemberian trombolisis, sedangkan variabel yang secara bermakna bersama-sama mempengaruhi perubahan skor NIHSS yaitu onset time, skor NIHSS awal, door to CT Scan initiation, dan door to CT Scan interpretation. Onset time memiliki pengaruh paling bermakna terhadap perubahan skor NIHSS, hal ini dihubungkan dengan pentingnya edukasi prehospital kepada masyarakat untuk mengenal gejala stroke secara dini. Rekomendasi perbaikan dimulai dari divisi Neurovaskular untuk membuat revisi panduan dan SPO serta Clinical Pathway Trombolisis sesuai Guideline terbaru, sosialisasi dan simulasi algoritma SIHT secara komprehensif melibatkan seluruh unsur, monitoring dan evaluasi berkala tatalaksana SIHT melalui diskusi ilmiah.