Abstrak
Latar belakang proes perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke tempat lain terjadi
setiap hari, bulan dan tahun baik dalam negeri maupun yang ke luar negeri dengan
tujuan yang bervariasi untuk memenuhi kebutuhan akan kehidupan dari orang-orang
tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan mobilitas pendatang beserta
faktor terkait dengan kejadian HIV di Kabupaten Mimika Provinsi Papua.
Metode adalah mengunakan pendekatan Kasus Kontrol bertujuan untuk menganalisis
implikasi serta pengaruh exposure dan disease dari pendatang berisiko yang
mobilitasnya tinggi dan mobilitasnya rendah terhadap kejadian HIV.
Sampel adalah 390 mobiltas penduduk dan kelompok masyarakat melakukan
kunjungan tes VCT (Voluntary Conseling and Testing) pada 1 Rumah Sakit dan 4
Puskesmas di Kabupaten Mimika. Populasi eligible adalah semua mobiltas pendatang
berisiko yang berkunjungan ke tempat tes VCT baik di Rumah Sakit dan Puskesmas
pada periode tahun 2017 dan 2018.
Hasil dari 390 responden yaitu ada kasus 157 dan kontrol 234, seleksi sampel maka ada
138 responden yang terdiri dari kasus 13 dan kontrol 125 tidak dikutkan karena berasal
dari populasi kunci, sehingga berjumlah 253 sampel, terdiri dari kasus 144 dan kontrol
109. Selekasi sampel kasus 144 dan kontrol 109 dalam data terdapat responden yang
tidak menjawab pertanyaan sehingga harus dikeluarkan, yang dikeluarkan 78 kasus dan
28 kontrol maka ditetapkan jumlah sampel untuk analisis yaitu 66 kasus dan 81 kontrol
mobilitas tinggi berisiko 4 kali untuk terinfeksi, Karakteristik sosiodemografi pendatang
dengan jenis kelamin laki-laki berisiko 6 kali, usia dewasa muda (17-35 tahun)
berisiko 5 kali, berpendidikan rendah berisiko 0.1 kali, pekerjaan tidak tetap berisiko 2
kali, pengetahuan kurang berisiko 13 kali, tidak ada hubungan sikap dengan kejadian
HIV, Tidak ada hubungan cakupan program HIV dengan kejadian HIV, Peningkatan
infeksi HIV pada populasi pendatang dengan mobilitas tinggi merupakan ekses (negatif)
dari perkembangan Kabupaten Mimika Provinsi Papua


Background mobility is the process of moving people from one area to another
happening every day, month and year both domestically and abroad with varied
objectives to meet the needs of the lives of these people. The purpose of this study was
to determine the relationship between migrants' mobility and factors.
Method is to use a case-control approach aimed at analyzing the implications and
effects of exposure and disease from high-risk and low-mobility migrants at risk of HIV
incidence.
Sample was 390 population and community groups visiting VCT (Voluntary
Counseling and Testing) tests at 1 Hospital and 4 Puskesmas in Mimika Regency.
Eligible populations are all mobile risk migrants visiting VCT test sites both in hospitals
and health centers in the 2017 and 2018 periods.
Results of 390 respondents were 157 cases and 234 controls, sample selection there
were 138 respondents consisting of 13 cases and 125 controls were not cited because
they came from the key population, so there were 253 samples, consisting of 144 cases
and 109 controls. 144 and 109 controls in the data there were respondents who did not
answer the question and so had to be excluded, 78 cases and 28 controls were excluded
then the number of samples for analysis was determined that 66 cases and 81 high
mobility controls had 4 times the risk of being infected, Sociodemographic
characteristics of migrants with male sex men at risk 6 times, young adults (17-35
years) at risk 5 times, educated low risk at 0.1 times, precarious work at risk 2 times,
knowledge less risk 13 times, no relationship with HIV incidence, no relationship
coverage HIV programs with HIV incidence, Increased HIV infection in migrant
populations with high mobility m is an excess (negative) from the development of the
Mimika Regency, Papua Province