Abstrak
Kebiasaan makan tidak baik dapat berdampak pada status gizi dan dalam jangka panjangmemiliki manifestasi terhadap risiko kesehatan. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kebiasaan makan pada remaja diSMA Negeri 81 Jakarta. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatifdengan desain studi potong lintang (cross sectional). Kebiasaan makan sebagai variabeldependen merupakan variabel komposit dari frekuensi makan, porsi konsumsi kelompokjenis pangan, dan frekuensi konsumsi makanan cepat saji. Sementara itu, variabelindependen pada penelitian ini adalah peran teman sebaya, frekuensi penggunaan mediasosial (twitter, youtube, instagram, dan blog) untuk mencari konten tentang makanan,pengetahuan gizi, tingkat stres, tingkat pendidikan ayah, tingkat pendidikan ibu, dan uangsaku harian. Data pada penelitian ini diambil secara daring dari 176 responden di kelas Xdan XI secara acak dengan menggunakan kuesioner dan SQ-FFQ yang diisi secaramandiri. Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 84,6% responden memilikikebiasaan makan tidak baik. Terdapat perbedaan proporsi yang signifikan antarakebiasaan makan dengan pengetahuan gizi (p=0,017). Tidak ditemukan adanya faktordominan kebiasaan makan pada penelitian ini, akan tetapi berdasarkan hasil analisisregresi logistik ditemukan kecenderungan bahwa remaja dengan pengetahuan gizi tidakbaik berpeluang memiliki kebiasaan makan tidak baik sebesar 4,6 kali.Kata kunci: Kebiasaan makan, remaja, pengetahuan gizi.