Abstrak
Skripsi ini membahas tentang bagaimana situasi kecemasan masyarakat dalammenghadapi pandemi COVID-19 di Indonesia khususnya di DKI Jakarta, Kota Bogor,Kota Depok, Kota Tangerang, dan Kota Bekasi. Variabel yang akan dianalisisdiantaranya variabel biologis (jenis kelamin dan konsumsi rokok) dan variabel sosial(kebijakan dan situasi politik, tingkat dan jenis pendidikan, persebaran informasi, statusdan jenis pekerjaan, serta pengetahuan tentang COVID-19). Penelitian ini adalahpenelitian mix method (kuantitatif dan kualitatif) dengan desain studi deskriptif. Hasilanalisis kuantitatif menunjukkan bahwa perempuan berpeluang untuk memiliki tingkatkecemasan tinggi terhadap COVID-19 lebih besar dibandingkan laki-laki. Hasil analisiskualitatif menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 dapat menimbulkan berbagai responsdari masyarakat, baik respons positif maupun negatif. Selain itu, pelaksanaan kebijakanuntuk penanggulangan COVID-19 juga dapat mempengaruhi kecemasan seseorangselama masa pandemi COVID-19.Kata kunci:COVID-19, pandemi, kecemasan, kebijakan
This thesis discusses how the situation of community anxiety in dealing with the COVID-19 pandemic in Indonesia, especially in DKI Jakarta, Bogor City, Depok City, TangerangCity, and Bekasi City. Variables to be analyzed include biological variables (gender andcigarette consumption) and social variables (policy and political situation, level and typeof education, distribution of information, status and type of work, as well as knowledgeof COVID-19). This research is a mixed method research (quantitative and qualitative)with descriptive study design. The results of quantitative analysis indicate that womenhave a greater chance of having a higher level of anxiety towards COVID-19 than men.The results of qualitative analysis indicate that the COVID-19 pandemic can cause avariety of responses from the community, both positive and negative responses. Inaddition, the implementation of policies for COVID-19 prevention can also affect one'sanxiety during the COVID-19 pandemic.Key words:COVID-19, anxiety, information dissemination, public policy.