Abstrak
Latar Belakang: Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit tidak menular yang disebabkan oleh adanya gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah dan disertai gangguian kandungan karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat kurang berfungsinya insulin. Perencanaan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular khususnya diabetes mellitus sangat diperlukan. Oleh karena itu, untuk dapat melakukan pemantauan pada Kota Depok secara menyeluruh maka dapat dilakukan pengecekan kesehatan dan deteksi dini oleh petugas kesehatan, agar penyebaran penyakit tidak menular tidak bertambah pesat setiap saatnya. Menurut American Diabetes Association (ADA), diabetes mellitus secara etiologis terbagi menjadi kedalam empat tipe, diantaranya adalah DM Tipe 1, DM Tipe 2, DM Tipe Gestasional, dan DM Tipe Lainnya. Namun IDF pada tahun 2011 hanya mengklasifikasikannya kedalam 3 tipe utama, yaitu DM Tipe 1, DM Tipe2, dan DM Tipe Gestasional. Faktor risiko pada Diabetes mellitus, dibagi menjadi faktor risiko yang dapat diubah dan faktor risiko yang tidak dapat diubah. Faktor risiko yang dapat diubah meliputi berat badan, pola hidup, dan status kesehatan. Sedangkan faktor risiko yang tidak dapat diubah meliputi usia, jenis kelamin, tinggi badan, dan riwayat keluarga. Diharapkan faktor risiko dan deteksi dini dapat memudahkan petugas dalam menganalisis persebaran penyakit Diabetes Mellitus dan memantau perkembangannya, menjadikan sarana untuk merekam dan menyimpan informasi mengenai demografi, populasi, dan tren perilaku, mengidentifikasi dan menyelidiki hubungan dan komplikasi antar penyakit tidak menular, seerta sebagai bahan perencanaan untuk mengetahui hubungan Hipertensi dengan kejadian Diabetes Mellitus dan menangani masalah kesehatan di masyarakat.
Tujuan: Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Orang Dengan Hipertensi Terhadap Kejadian Diabetes Mellitus di Kota Depok.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, dengan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan Sistem Informasi Penyakit Tidak Menular (SIPTM) Dinas Kesehatan Kota Depok.
Hasil: Jumlah kasus Diabetes Mellitus di Kota Depok pada tahun 2017-2019 semakin fluktuatif. Pada tahun 2017 ditemukan kasus Diabetes Mellitus sebanyak 245 kasus, sedangkan pada tahun 2018 dan 2019 secara berturut-turut ditemukan sebanyak 282, dan 315 kasus. Jumlah kasus Diabetes Mellitus di Kota Depok lebih banyak ditemukan karena adanya pola gaya hidup yang tidak sehat, riwayat keluarga, dan kurangnya aktivitas fisik pada seseorang Selain itu tidak adanya korelasi antara jumlah fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan terhadap jumlah kasus Diabetes Mellitus.
Kata Kunci: Diabetes Mellitus, Faktor Risiko, Hipertensi, Penyakit Tidak Menular.