Abstrak
Anemia merupakan kondisi dimana kadar hemoglobin di dalam darah lebih rendah dari
normal. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kadar hemoglobin yang dapat
mengakibatkan terjadinya anemia. Faktor-faktor tersebut diantaranya, kekurangan nutrisi,
jenis kelamin, status gizi, umur, sosial ekonomi, serta lingkungan. Pajanan timbal di
lingkungan yang masuk ke dalam tubuh manusia dapat menjadi faktor lingkungan yang
mempengaruhi kadar hemoglobin seseorang. Timbal yang masuk ke dalam tubuh akan
tersimpan di dalam darah dan akan berpengaruh terhadap sintesis heme yang akhirnya
terjadilah anemia.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kadar timbal dalam darah
dengan anemia. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional yang dilakukan
terhadap 57 siswa/i SD/MI umur 10-13 tahun di Desa Kadu, Kecamatan Curug, Kabupaten
Tangerang. Hasil dari penelitian diketahui bahwa seluruh siswa/i memiliki kadar
hemoglobin normal, dengan kadar hemoglobin rata-rata, minimum, dan maksimum adalah
14,78 gr/dL; 11,60 gr/dL; dan 17,80 gr/dL sehingga untuk analisis selanjutnya variabel
dependen yang digunakan adalah kadar hemoglobin. Pada penelitian ini secara statistik tidak
terdapat hubungan/perbedaan yang signifikan antara kadar timbal dalam darah dengan
kategori di bawah baku mutu (<10 μg/dL) atau di atas baku mutu (≥10 μg/dL) dengan kadar
hemoglobin pada 57 siswa/i SD/MI yang diteliti. Faktor lain yang berhubungan dengan kadar
hemoglobin adalah asupan nutrisi zink dan pendapatan orang tua dengan masing-masing nilai
p-value sebesar 0,039 dan 0,040 (<0,05) kemudian hasil analisis regresi linier berganda
diketahui bahwa siswa yang memiliki kadar timbal dalam darah dengan kategori ≥10 μg/dL
maka kadar hemoglobin akan berkurang 0,206 gram/dL setelah dikontrol oleh variabel
asupan protein dan asupan zink.