Abstrak
HIV terus menjadi masalah utama kesehatan global dan sejauh ini telah merenggut lebih dari 32 juta jiwa. Salah satu penyebab terjadinya HIV AIDS adalah faktor resiko seksual diantaranya adalah biseksual, homoseksual, dan heteroseksual. Faktor penularan HIV-AIDS di Kota Bandung tertinggi melalui heteroseksual sebesar 38,4% yang cenderung meningkat 2-3% pertahun, sedangkan homoseksual sebesar 15,7%. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin mengetahui distribusi kasus HIV dan AIDS menurut umur, jenis kelamin dan status kematian berdasarkan kelompok orientasi seksual di Kota Bandung. Penelitian ini adalah studi kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian cross-sectional menggunakan data sekunder Surveilans HIV dan AIDS tahun 2019 yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah semua populasi kelompok faktor resiko seksual yang terdiri dari biseksual, homoseksual dan heteroseksual. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95%. Total sampel dalam penelitian ini adalah 609 responden yang terdiri kelompok biseksual (32 responden), homoseksual (287 responden) dan heteroseksual (290 responden). Responden dengan AIDS lebih banyak terjadi pada kelompok heteroseksual (30,3%) dibandingkan dengan homoseksual (22,3%) dan biseksual (18,8%). Sedangkan HIV lebih banyak terjadi pada kelompok biseksual (81,3%) dibandingkan dengan kelompok homoseksual (77,7%) dan heteroseksual (69,7%). Umur berhubungan secara signifikan pada kelompok homoseksual. Faktor umur dan jenis kelamin tidak memiliki hubungan yang signifikan pada kelompok heteroseksual. Penelitian lebih lanjut terutama pada variabel demografi yang lebih luas dibutuhkan untuk menjelaskan pengaruh faktor sosio-demografi terhadap kejadian HIV dan AIDS pada kelompok orientasi seksual.

HIV has created major global health problem and so far it has claimed more than 32 million lives. One of the causes of HIV/AIDS was sexual risk factors including bisexual, homosexual, and heterosexual. The highest HIV-AIDS transmission through heterosexuals was 38.4% which tends to increase by 2-3% in a year, while homosexuals was 15.7% in Bandung. Based on this, the researcher wants to know the distribution HIV and AIDS cases by age, sex and died based on sexual orientation groups in Bandung. This research is a quantitative study using a cross-sectional design with secondary data on HIV and AIDS surveillance in 2019 conducted by the Public Health Office in Bandung. The inclusion criteria in this study were all populations of sexual risk factor groups consisting of bisexual, homosexual and heterosexual. Data analysis in this study used the chisquare test with a confidence level of 95%. Total sample in this study were 609 respondents consisting of bisexual groups (32 respondents), homosexuals (287 respondents) and heterosexuals (290 respondents). Respondents with AIDS were more common in the heterosexual group (30.3%) compared to homosexuals (22.3%) and bisexuals (18.8%). HIV was more common in the bisexual group (81.3%) compared to the homosexual group (77.7%) and heterosexual (69.7%). Age is significantly related to the homosexual group. Age and sex factors do not have a significant with HIV and AIDS in the heterosexual group. Further research especially on demographic variables is needed to explain the effect of socio- demographic factors with the incidence of HIV and AIDS based on sexual orientation groups.