Tesis ini membahas tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting di Indonesia melalui data panel yang diperoleh dari Indonesian Family Life Study (IFLS-V) tahun 2014. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan design crossectional. Total sampel berjumlah 2855 balita usia 12-59 bulan. Variabel yang diteliti adalah jenis kelamin, umur, frekuensi makan, imunisasi, diare, ISPA, ASI eksklusif, sumber air minum, perilaku BAB dan tempat tinggal. Hasil dari penelitian ini yang dinyatakan berhubungan signifikan dengan kejadian stunting adalah variabel umur, perilaku BAB, tempat tinggal, frekuensi minum susu, sumber air minum dan imunisasi. Variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian stunting adalah perilaku BAB dengan nilai OR 2.243 (CI 95%: 1,418-3,546) setelah dikontrol oleh variabel oleh umur, frekuensi minum susu dan tempat tinggal.
This study discusses about factors associated with stunting in Indonesia through panel data from Indonesian Family Life Study (IFLS-V). This research is a quantitative study with crossectional design. Total sample amounted to 2855 in toddlers 12-59 months. The variables used are gender, age, food frequency, immunization, diarrhea, ARI, exclusive breastfeeding, clean dringking water, defecation behavior and dwelling. The results of this study which were stated to be significantly associated with stunting were of age, defecation behavior, dwelling, frequency of drinking milk, clean dringking water and immunization. The most influential variable on stunting was defecation behavior with an OR value of 2,243 (95% CI: 1,418-3,546) after being controlled by age, milk drinking frequency and residence.