Abstrak
Prelakteal adalah makanan atau minuman yang diberikan kepada bayi sebelum Air Susu Ibu (ASI) keluar, salah satu dampak pemberian asupan prelakteal adalah meningkatkan angka kematian pada bayi. Upaya untuk mengurangi perilaku pemberian asupan prelakteal adalah dengan pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini. Salah satu manfaat pelaksanaan IMD adalah merangsang keluarnya ASI. Penelitian ini menggunakan data hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2017 yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pelaksanaan IMD terhadap pemberian asupan prelakteal pada bayi baru lahir setelah dikontrol oleh variabel kovariat (usia, pendidikan, pekerjaan, status ekonomi, wilayah tempat tinggal, frekuensi kunjungan Antenatal Care, penolong persalinan, jenis persalinan, dan berat bayi lahir). Desain studi yang dipergunakan adalah potong lintang (cross sectional) dengan jumlah sampel sebanyak 1.728 responden. Analisis data menggunakan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pelaksanaan IMD dengan pemberian asupan prelakteal pada bayi baru lahir di Indonesia tahun 2017 (ρ-value = 0,0001) dengan nilai OR 5,20. Ibu yang tidak melaksanakan IMD berpeluang 5,20 kali lebih besar untuk melakukan pemberian asupan prelakteal pada bayi baru lahir setelah dikontrol oleh variabel wilayah tempat tinggal dan jenis persalinan. Rekomendasi penelitian ini adalah perlu dibuat petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan dari kebijakan-kebijakan yang sudah ada sehingga peraturan ini dapat diimplementasikan oleh daerah

Prelacteal is foods given to newborns before breastfeeding is established or before breast milk comes out, one of the effects of prelacteal feeding practice is to increase mortality in infants. Efforts to reduce the behavior of prelacteal feeding practice is by implementing Early Initiation of Breastfeeding. Where one of the benefits of implementing EIB is stimulate the release of breast milk. This study uses data from the Indonesian Demographic and Health Survey on 2017 which aims to determine the correlation between the implementation of EIB with prelacteal feeding practice among newborns after being controlled by covariate variables (age, education, occupation, economic status, region of residence, frequency of Antenatal Care visits, birth attendants, type of delivery, and birthweight). The study design used was cross sectional with a total sample of 1,728 respondents. Data analysis used multiple logistic regression. The results showed that there was a correlation between the implementation of IMD with prelacteal feeding practice among newborns in Indonesia on 2017 (ρ-value = 0.0001) with an OR value of 5.20, which means that respondents who did not implement EIB had a 5.20 times more likely to do prelacteal feeding practice among newborns after being controlled by variables the region of residence and type of delivery. The recommendations of this research are technical guidelines and implementation guidelines of existing policies so that these regulations can be implemented by the regions.